“Tapi kita meyakini publik Sumbar adalah publik yang sudah cukup baik dan cerdas dibandingkan daerah lain. Inilah salah satu keunggulan kita di Sumbar dalam penyelenggaraan Pemilu pada 2024 nanti,” katanya.
Bawaslu Sumbar mulai memaksimalkan sosialisasi dan edukasi terkait pengawasan pemilu terutama dalam aspek pencegahan pelanggaran atau kecurangan pemilu.
“Kita akan optimalkan sosialisasi dan edukasi kepada publik dan peserta pemilu dapat memahami sehingga pencegahan ini bisa maksimal.”
“Tetapi jika sudah dilakukan hingga sedemikian rupa pencegahannya tidak juga diindahkan, tentu pilihannya ruang penindakan,” ucapnya.
Sebelumnya Bawaslu RI mengeluarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dan menempatkan Sumbar dalam kategori sedang dengan skor 39,68.
Provinsi yang memiliki kerawanan tertinggi DKI Jakarta dengan skor 88,95, Sulawesi Utara 87,48, Maluku Utara 84,86, Jawa Barat 77,04 dan Kalimantan Timur 77,04. (rdr/ant)