Ia menilai program nagari Bersinar sangat penting diterapkan melalui dukungan pemerintah daerah, BNNP Sumatera Barat, BNNK Pasaman Barat, Kepolisian, unsur Forkopimda, penggiat narkoba, elemen masyarakat serta pihak terkait lainnya.
“Untuk menyukseskan pencanangan kita ini tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi semua pihak. Kita semua bergerak bersama menyelamatkan anak cucu kemenakan kita agar terlindung dari bahaya Narkoba. Pencegahan harus terstruktur, atas nama pemerintah daerah kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk mendukung program nagari Bersinar ini,” sebutnya.
Kepala BNNP Sumatera Barat Sukria Gaos menambahkan secara nasional penyalahgunaan dan peredaran narkoba sudah menjadi bencana, bahkan pemerintah telah mengatakan bahwa Indonesia darurat narkoba.
“Perkembangan penyalahgunaan peredaran narkoba saat ini sudah menyebar sampai ke pelosok pedesaan, serta mengorbankan jutaan jiwa anak bangsa. Maraknya penyalahgunaan dan peredaran narkoba di desa atau nagari ini butuh penanganan khusus. Mengingat sasarannya adalah anak sekolah yang merupakan generasi millenial. Kita harus bekerja lebih keras untuk menyelamatkan generasi muda,” katanya.
Di Pasaman Barat selama 2022 BNNK telah melaksanakan rehabilitasi layanan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkoba (SKHPN) dengan target 93 orang dan capaian 157 orang. Selain itu kegiatan pemberantasan narkotika sabu kristal pada tahun 2021 9,19 gram. Pada tahun 2022 naik menjadi 91, 93 gram.
Barang bukti ganja yang diamankan 48,467,94 gram pada tahun 2021 dan pada tahun 2022 12,881,51 gram. Pada tahun 2022 ganja sintetis berhasil diungkap 1,13 pada tahun 2021 tidak ada. Total tindak pidana narkotika dan psikotropika yang berhasil ditangkap BNNK pada tahun 2021 sebanyak 12 tersangka, pada tahun 2022 naik menjadi 16 tersangka. (rdr/ant)