JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Sembilan puluh perusahaan, Termasuk Toyota dan Nissan akan membentuk konsorsium untuk melindungi mobil yang terhubung dari serangan siber. Demikian dilansir dari Asia Nikkei, Senin (16/8/2021).
Perusahaan akan memeriksa perangkat lunak otomotif terkait lubang keamanan, dan berbagai informasi seperti tren serangan siber. Hal tersebut, untuk mencegah pembajakan dan pencurian data, sekaligus meningkatkan upaya di saat mobil autonomous yang mendekati kenyataan.
Jenama teknologi informasi, seperti Microsoft japan, Trend Micro, NTT Communications, dan Sompo Japan insurance akan bergabung dengan grup pembuat mobil, termasuk Toyota dan Nissan serta produsen suku cadang, Denso dan Panasonic tergabung dalam konsorsium tersebut.
Dalam mobil yang terhubung, seperti kendaraan dengan teknologi autonomous, bagian-bagian seperti mesin, motor, dan rem dikontrol secara elektronik. Data status operasional akan dikirim melalui internet. Jika ada lubang keamanan di perangkat lunak yang mengelola data, dan ada serangan siber maka itu bisa dicegah atau mobil disita oleh operator lain.
Sebagai informasi, ribuan kerentanan perangkat lunak terdeteksi di seluruh dunia setiap bulan. Di bawah kemitraan, kelemahan perangkat lunak otomotif akan diekstraksi dan diperbaharui seminggu sekali.
Setiap perusahaan akan memeriksa untuk memastikan perangkat lunak yang digunakan, tidak termasuk yang memiliki lubang keamanan. Selain itu, anggota konsorsium juga akan diberikan contoh metode peretasan yang dilaporkan di seluruh dunia. (*)