Selain itu, koordinasi dengan BPPTKG, TRC Kecamatan, Pemerintah Desa setempat dan masyarakat. “Kami memantau wilayah yang terdampak. Nanti kami akan update dan imbauan kepada masyarakat untuk tenang dan waspada,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi mengeluarkan dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur terjauh mencapai 3,5 kilometer (km) ke arah barat daya. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 05.36 WIB.
Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 49 mm dan durasi 165 detik. Jarak luncur awan panas guguran sejauh 2.000 meter ke arah barat daya. Sementara pada pukul 05.53 WIB, awan panas guguran kembali terjadi di Gunung Merapi.
Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 66 mm, durasi 289 detik. “Tinggi kolom 600 meter dari puncak. Jarak luncur 3.500 meter ke arah barat daya,” ujar Hanik. Sampai saat ini, BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada status Siaga (level III). (*)