PESSEL, RADARSUMBAR.COM – Pemkab Pessel melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) menargetkan retribusi masuk kawasan Pantai Carocok Painan Rp30 juta selama libur Natal 2022 dan tahun baru 2023.
Kepala Dinas Disparpora, Suhendri Zainal mengatakan, target itu berdasarkan estimasi atau uji petik selama empat pekan pada periode Sabtu-Minggu menjelang musim libur Natal dan tahun baru, apalagi libur saat ini tidak terlalu lama.
“Jadi, targetnya bukan semata retribusi, tapi lebih pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB),” ungkapnya di Painan.
Selain PDRB sektor pariwisata, target lebih besar dari keberadaan destinasi adalah daya ungkitnya terhadap lapangan usaha penunjang pariwisata seperti perdagangan, jasa pariwisata dan perhotelan.
Bahkan pemerintah kabupaten dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 menargetkan omset industri kreatif melalui pariwisata mencapai Rp50 miliar.
Sedangkan untuk tingkat kunjungan wisatawan dalam negeri tahun ini ditargetkan lebih kurang sekitar 3 juta wisatawan dan manca negara dipatok sebanyak 3 ribu wisatawan.
Ia melanjutkan guna memberikan rasa aman dan nyaman pada seluruh wisatawan yang datang ke kawasan wisata Pantai Carocok Painan dinas pariwisata telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI.
Selain itu juga menyiapkan dua personil petugas penjaga pantai, masing-masing bertugas di Pulau Cingkuk dan kawasan Pantai Carocok, sehingga pengunjung bisa terawasi dengan baik.
“Apalagi berdasarkan amatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca memang agak ekstrem,” terangnya Kadis Disparpora Pemkab Pessel ini.
Karena itu dirinya meminta pada para pengunjung yang berada di seluruh destinasi yang ada di Pesisir Selatan untuk dapat saling menjaga keamanan dan kenyamanan destinasi.
Kemudian juga meminta pada pegiat pariwisata, khususnya kelompok sadar wisata untuk membantu petugas di lapangan, sehingga pengunjung merasa lebih aman.
Namun yang tak kalah penting adalah jangan melakukan tindakan pemalakan dan premanisme dalam bentuk apa pun juga seperti harga makanan, tarif masuk dan retribusi masuk kawasan wisata, sehingga wisatawan merasa nyaman.
“Ini tanah tumpah darah kita, mari sama kita jaga nama baiknya. Jangan berikan kesan buruk pada tamu kita. Hormati dan hargai kesediaan mereka datang ke sini,” ujarnya. (rdr/ant)
Komentar