JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Badan Intelijen Negara (BIN) mengantisipasi adanya pergerakan kelompok radikal dalam negeri setelah kelompok Taliban menguasai Afganistan.
“BIN terus memantau keberadaan dan pergerakan kelompok radikal, baik yang berafiliasi dengan Taliban maupun ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah),” kata Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto kepada Kompas.com, Minggu (22/8/2021). Wawan mengatakan, antisipasi tersebut bertujuan untuk mempersempit pergerakan kelompok radikal yang ada di Tanah Air.
Kelompok radikal tersebut, kata dia, terutama mereka yang ingin bergerak dengan memanfaatkan momentum penguasaan Afghanistan oleh Taliban. Dalam langkah antisipasi ini, BIN juga telah bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintahan. “Untuk mewaspadai potensi ancaman terkait dampak kemenangan Taliban terhadap situasi di Indonesia,” kata dia.
Kelompok Taliban hingga ini nyaris menguasai seluruh wilayah Afghanistan. Hanya Lembah Panjshir yang sampai saat ini belum ditaklukan. Lembah Panjshir kini menjadi basis warga Afghanistan untuk melawan Taliban.
Ahmad Massoud, putra mendiang Pemimpin Mujahidin, Ahmad Shah Massoud juga menyatakan siap berperang dengan Taliban. Ia pun meminta Amerika Serikat untuk membantu memasok senjata ke Lembah Panjshir. Permintaan itu disampaikannya melalui tulisan op-ed yang dikirimkan kepada The Washington Post.
“Saya menulis dari Lembah Panjshir hari ini, siap mengikuti jejak ayah saya, dengan para mujahidin yang siap sekali lagi menghadapi Taliban,” tulisnya. Kelompok Ahmad Massoud juga mendapat dukungan dari Wakil Presiden Aghanistan, Amrullah Saleh. Melansir Skynews.com, Amrullah menulis dalam akun Twitter-nya yang menyatakan bergabung dengan kelompok Ahmad Massoud demi menjaga semangat dan warisan Ahmad Shah Massoud. (*)