JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Orang dewasa yang tetap terhidrasi dengan baik tampak lebih sehat, mengembangkan lebih sedikit kondisi kronis, seperti penyakit jantung dan paru-paru, dan hidup lebih lama daripada mereka yang mungkin tidak mendapatkan cukup cairan, menurut penelitian National Institutes of Health dalam jurnal eBioMedicine.
Untuk sampai pada temuan ini, peneliti seperti disiarkan Science Daily, Selasa (2/1/2023) menggunakan data kesehatan dari 11.255 orang dewasa selama periode 30 tahun.
“Hasilnya menunjukkan hidrasi yang tepat dapat memperlambat penuaan dan memperpanjang hidup bebas penyakit,” kata penulis studi dan peneliti di Laboratory of Cardiovascular Regenerative Medicine di National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) Natalia Dmitrieva, Ph.D.
Untuk analisis terbaru ini, para peneliti menilai informasi yang dibagikan peserta studi selama lima kunjungan medis, dua yang pertama saat mereka berusia 50-an, dan yang terakhir saat mereka berusia antara 70-90 tahun.
Agar perbandingan menjadi adil antara hidrasi berkorelasi dengan hasil kesehatan, peneliti mengecualikan orang dewasa yang memiliki kadar serum natrium tinggi pada pemeriksaan awal atau dengan kondisi yang mendasarinya, seperti obesitas, yang dapat mempengaruhi kadar natrium serum.
Mereka kemudian mengevaluasi bagaimana kadar natrium serum berkorelasi dengan penuaan biologis, yang dinilai melalui 15 penanda kesehatan. Tanda ini termasuk faktor-faktor, seperti tekanan darah sistolik, kolesterol, dan gula darah. Peneliti juga menyesuaikan berbagai faktor, seperti usia, ras, jenis kelamin biologis, status merokok, dan hipertensi.
Peneliti menemukan, orang dewasa dengan tingkat natrium serum yang lebih tinggi dari normal (135-146 mEq/L) cenderung menunjukkan tanda-tanda penuaan biologis yang lebih cepat. Ini didasarkan pada indikator seperti kesehatan metabolisme dan kardiovaskular, fungsi paru-paru, dan peradangan.
Mereka memiliki peningkatan risiko hingga 64 persen mengembangkan penyakit kronis seperti gagal jantung, stroke, fibrilasi atrium dan penyakit arteri perifer, serta penyakit paru-paru kronis, diabetes, dan demensia.
Temuan ini tidak membuktikan efek kausal. Jadi, uji coba acak dan terkontrol diperlukan untuk menentukan apakah hidrasi yang optimal dapat meningkatkan penuaan yang sehat, mencegah penyakit, dan memperpanjang umur. Namun, asosiasi tersebut masih dapat menginformasikan praktik klinis dan memandu perilaku kesehatan pribadi.
Dmitrieva mencatat, kebanyakan orang dapat dengan aman meningkatkan asupan cairan mereka untuk memenuhi tingkat yang direkomendasikan, yakni dengan minum air serta cairan lain seperti jus atau sayuran dan buah-buahan dengan kandungan air tinggi.
National Academy of Medicine menyarankan kebanyakan wanita mengonsumsi sekitar 6-9 cangkir (1,5-2,2 liter) cairan setiap hari dan untuk pria, 8-12 cangkir (2-3 liter).
Dmitrieva menambahkan, penurunan kadar air tubuh adalah faktor paling umum yang meningkatkan natrium serum. Oleh karena itu, tetap terhidrasi dengan baik dapat memperlambat proses penuaan dan mencegah atau menunda penyakit kronis.
Penulis studi dan direktur Laboratory of Cardiovascular Regenerative Medicine Manfred Boehm, M.D. mengatakan, orang lain mungkin memerlukan bimbingan medis karena kondisi kesehatan yang mendasarinya. Ini untuk memastikan mereka mengonsumsi cukup cairan, sambil menilai faktor-faktor, seperti obat-obatan, yang dapat menyebabkan kehilangan cairan. (rdr/ant)