PADANG, RADARSUMBAR.COM – Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade mengapresiasi langkah pemerintah menurunkan harga Pertamax dari Rp13.900 menjadi Rp12.800 per liter mulai pukul 14.00 WIB hari ini. Andre memberikan saran kepada pemerintah terkait harga BBM nonsubsidi.
“Kami tentu mengapresiasi langkah pemerintah untuk mengevaluasi harga Pertamax dengan penurunan harga minyak dunia tentu diharapkan Pertamax juga turun,” kata Andre, Selasa (3/1/2023).
Andre Rosiade menyoroti harga minyak dunia yang fluktuatif. Karenanya, dia mendorong pemerintah membuat aturan evaluasi harga BBM nonsubsidi.
“Kita juga mendorong pemerintah untuk bisa membuat aturan atau melakukan koordinasi supaya kalau bisa setiap pekannya harga Pertamax atau BBM nonsubsidi ini bisa dievaluasi karena bagaimanapun juga harga minyak dunia bergerak hampir setiap hari berubah-ubah,” ujar Andre.
Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat ini menyebut evaluasi harga BBM nonsubsidi secara mingguan dapat membantu kinerja Pertamina.
“Diharapkan untuk mendukung langkah Pertamina lebih baik lagi melayani masyarakat dan juga menjaga cash flow Pertamina, tentu diharapkan pemerintah kalau bisa melakukan evaluasi tiap minggu agar harga BBM nonsubsidi juga dievaluasi,” ujar Andre.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menceritakan perjalanan di balik turunnya harga Pertamax. Erick mengatakan, dirinya dan Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Keuangan Sri Mulyani rapat memutuskan harga Pertamax.
Erick mengatakan harga minyak dunia turun dari US$ 87 per barel menjadi US$ 79 per barel. Hal ini seharusnya berpengaruh ke harga Pertamax yang mengikuti harga minyak dunia.
Erick kemudian menceritakan rapat bersama dua menteri pada akhir 2022. Erick bersama Arifin, Sri Mulyani, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membicarakan harga Pertamax.
“Sekarang harga minyak dunia turun ke US$ 79 per barel. Sebelum akhir tahun baru rapat tiga menteri, Menteri ESDM, Menteri Keuangan, Bu Nicke memproyeksikan bagaimana harga BBM yang pasar, yang bukan dibantu pemerintah, salah satu Pertamax. Saya ngomong yang banyak dipakai dulu aja,” ujar Erick. (rdr)