Psikolog: Bermain Lato-lato Bisa Latih Koordinasi Mata dan Motorik Anak

Permainan anak lato-lato bisa mengurangi kecanduan terhadap gadget. (YouTube Mikael TubeHD)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Permainan lato-lato tengah viral di kalangan masyarakat. Permainan ini menyedot perhatian siapa saja. Baik usia tua apalagi usia muda.

Kepala DP3AP2KB Kota Padang melalui Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak, Eva Mustika Rosa mengatakan, permainan lato-lato saat ini cukup digandrungi anak-anak. Menurutnya, kehadiran lato-lato dengan sendirinya telah mengalihkan perhatian anak-anak dari handphone.

“Permainan tradisional ini tentunya baik bagi anak, karena mengalihkan perhatian mereka dari handphone,” ujar Eva Mustika Rosa kepada Diskominfo Padang, Kamis (5/1/2023).

Sementara itu, menurut seorang psikolog dari Universitas Andalas, Padang, Nila Anggreiny, permainan lato-lato memiliki nilai positif dari sejumlah aspek. Salah satunya aspek perkembangan anak.
“Bila dilihat dari aspek perkembangan anak, (lato-lato) bisa melatih koordinasi mata dan motorik anak (tangan),” ungkapnya.

Lebih jauh dikatakannya, permainan apa saja sebenarnya dapat membantu anak dalam menstimulus aspek perkembangan anak. Bermain menjadi media perkembangan anak. Karena dengan bermain akan dapat mengembangkan aspek kognitif, motorik, emosi dan sosial anak. “Apabila permainan lato-lato ini dilombakan, juga bisa melatih kemampuan emosi dan sosial anak,” tuturnya.

Psikolog ini menilai, kehadiran lato-lato cukup mengalihkan perhatian dan kecanduan anak terhadap handphone. Menurutnya, bermain handphone tidak dapat menghadirkan sisi sosial dalam diri anak.

“Di sisi aspek sosialnya, bermain game online atau handphone juga kurang, karena anak tidak berinteraksi langsung dengan teman sebayanya. Sehingga anak-anak tidak belajar untuk bersosialisasi serta memecahkan masalah dalam kehidupan nyata,” sebut Nila Anggraeiny.

Namun begitu, Nila Anggraeiny berpendapat, segala jenis permainan memiliki sisi negatif. Bermain lato-lato dengan durasi yang berlebihan serta situasi yang tidak tepat, tentunya akan sangat mengganggu. “Demikian juga sebaliknya. Jadi, bermain lato-lato tidak boleh berlebihan,” ujarnya.

Nila Anggraeiny menyarankan agar anak-anak berusia di bawah lima tahun perlu diawasi orangtua saat bermain lato-lato. Sebab, anak yang berusia di bawah lima tahun, koordinasi mata dan tangan belum berkembang dengan baik. “Perlu pengawasan orangtua agar tidak mendatangkan bahaya bagi anak,” sebutnya.

Begitu pula bagi anak yang berusia di atas lima tahun. Juga butuh perhatian orangtua saat anak bermain lato-lato. “Karena bisa saja anak-anak menjadikan lato-lato sebagai alat untuk menyakiti temannya, jadi pengawasan orangtua itu penting dalam setiap kegiatan anak,” ucap dosen prodi psikologi di Unand itu.

Seperti diketahui, lato-lato adalah permainan yang terbuat dari plastik polimer. Permainan tersebut terdiri dari dua bandulan pendulum yang disambungkan oleh seutas tali. Di bagian tengah tali terdapat sebuah cincin yang berfungsi sebagai pegangan untuk menggerakkan kedua bandulan tersebut.

Cara kerja permainan lato-lato adalah dengan membenturkan kedua bandulan tersebut. Sehingga menimbulkan suara konstan yang beruntun. Namun begitu, lato-lato adalah permainan yang berasal dari Argentina. Atau sebagai sebuah senjata paling terkenal yang digunakan oleh pemburu atau gaucho di Amerika Selatan. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version