PADANG, RADARSUMBAR.COM – Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, bertemu dengan Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution. Andre menemui Alfian untuk menyampaikan aspirasi rakyat mengenai harga Pertalite yang tidak turun.
“Saat ini DPR RI masih reses. Banyak Aspirasi masyarakat yang menanyakan kenapa hanya Pertamax yang turun, sedangkan Pertalite tidak. Untuk itu saya sebagai Anggota Komisi VI Fraksi Gerindra mendatangi Pertamina Patra Niaga dan bertemu dengan Dirut Pertamina Patra Niaga untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat,” kata Andre, Senin (9/1/2023).
Andre Rosiade menjelaskan, aspirasi itu muncul usai pemerintah menurunkan harga Pertamax. Masyarakat, kata politikus Gerindra itu, bertanya-tanya kenapa harga Pertalite juga tidak diturunkan padahal harga crude oil telah menurun.
“Kita tahu banyak aspirasi masyarakat yang menanyakan Pertamax bisa turun atau tidak. Alhamdulillah pemerintah beberapa hari yang lalu sudah mengeksekusi menurunkan harga Pertamax. Pemerintah juga menyetujui evaluasi harga Pertamax sekali dalam satu minggu. Sekarang ada lagi aspirasi yang menyampaikan kenapa Pertamax turun, Pertalite tidak?” tuturnya.
Andre pun langsung menanyakan penyebab tidak turunnya harga Pertalite itu ke Dirut Pertamina Patra Niaga. Andre menjelaskan, sejatinya ingin mengundang Menteri BUMN Erick Thohir dan Pertamina, namun karena DPR RI masih reses, maka dirinya berinisiatif untuk menemui Dirut Pertamina Patra Niaga.
“Nah tentu sebagai anggota Komisi 6 yang bermitra dengan Menteri BUMN dan Pertamina, kami akan mengundang menteri BUMN dan Pertamina. Tapi saat ini masih reses tapi masyarakat sudah menyampaikan aspirasi, tentu kami mengambil inisiatif,” katanya.
Untuk itu, kata Andre, dia bertemu dengan Dirut Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution dan minta informasi dari Alfian. “Kenapa Pak di saat harga BBM dunia sekarang sudah turun di angka 80 dollar per barrel, kenapa Pertamina, tentunya pemerintah ya, karena Pertamina sebagai operator, kenapa ini belum turun juga harga Pertalite. Mungkin bisa dijelaskan kepada publik?” kata Andre.
Penjelasan Dirut Pertamina Patra Niaga
Kepada Andre, Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution lantas menjelaskan alasan pemerintah tidak menurunkan harga Pertalite. Sebab, kata dia, harga Pertalite saat ini sudah merupakan harga subsidi dari pemerintah.
“Pertama wewenang untuk menurunkan harga BBM subsidi adalah merupakan wewenang pemerintah. Yang kedua Pertamina memahami dengan kondisi harga crude oil yang sudah mencapai 80 dollar per barel pemerintah belum menurunkan harga Pertalite karena masih ada subsidinya. Kalau kita hitung dengan harga minyak mentah 80 US dollar per barel harga keekonomian Pertalite itu masih Rp11.050,” terang Alfian.
Alfian menjelaskan, saat ini pemerintah mensubsidi harga Pertalite sekitar Rp1.050 per liternya. Kebutuhan Pertalite Indonesia diungkapkannya sekitar 82 juta liter setiap harinya.
“Jadi pemerintah masih mensubsidi sekitar Rp1.050 per liter di setiap Pertalite yang kami salurkan. Kebutuhan Pertalite saat ini sekitar 82 ribu KL atau 82 juta liter,” ungkapnya.
Kata Andre, kalau dihitung-hitung secara kasar subsidi pemerintah kepada Pertalite hampir Rp100 miliar per hari. Jadi itu beban pemerintahan. “Jadi mungkin inilah penyebab pemerintah sampai saat ini belum menurunkan harga Pertalite. Jadi ada subsidi Rp1.050,” timpal Andre. (rdr)