PADANG, RADARSUMBAR.COM – Mengakhiri jabatan sebagai Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) pada 2020 lalu, lantas tak membuat kiprah Irwan Prayitno di dunia politik juga berakhir. Teranyar, IP begitu dia disapa, dikabarkan kembali maju sebagai calon Anggota DPR RI di Pemilu 2024 mendatang. Namun bukan di daerah pemilihan (dapil) Sumbar, tapi di dapil Sumatra Utara (Sumut).
Menurut Rektor Universitas Adzkia Padang itu, keputusannya maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah untuk memenuhi keputusan DPP PKS. IP juga punya misi khusus yakni memperkuat pengurus dan kader PKS di Sumut menghadapi Pemilu 2024.
“Rencana (jadi Caleg DPR RI-red). Keputusan DPP. Memperkuat kawan-kawan di Sumut,” ujar Ketua Umum Dewan Pakar PKS tersebut dilansir posmetropadang.co.id.
Di alek demokrasi serentak itu nanti, IP yang pernah menjadi gubernur Sumbar dua periode itu, menyebut dirinya akan maju di dapil Sumut III meliputi tujuh kabupaten dan tiga kota yakni Asahan, Simalungun, Pakpak Bharat, Dairi, Karo, Langkat, Batu Bara, Kota Tanjung Balai, Kota Pematang Siantar dan Kota Binjai.
Sepertinya, pemilihan Dapil III Sumut untuk Irwan Prayitno cukup berani. Karena, daerah itu tidak ada yang berbatasan langsung dengan Dapil Sumbar 2 seperti Pasaman dan Pasaman Barat. Incumbent yang harus dilawan IP juga bukan main-main, Ansory Siregar. Anggota DPR RI dari PKS yang sudah bercokol sejak 2004 lalu atau telah atau empat periode. Tentu dia juga adalah rekan IP saat menjadi anggota DPR RI 2004 dan 2009 (sebelum jadi Gubernur 2010).
Selain itu, nama-nama beken dari partai lain juga akan dihadapi oleh IP. Sebut saja Djarot Saiful Hidayat, mantan Gubernur DKI dari PDI P bersama Junimart Girsang dan Bob Andika Mamana Sitepu. Juga ada nama Hinca Panjaitan dari Partai Demokrat, Ahmad Doli Kurnia dan Delia Pratiwi Sitepu (Golkar), Djohar Arifin Husin (Gerindra), Nasril Bahar (PAN) dan Rudi Hartono Bangun (NasDem).
Seperti diketahui, nama Irwan Prayitno sempat menghilang di kancah perpolitikan Sumbar, setelah habis masa jabatan sebagai Gubernur Sumbar periode kedua, berpasangan dengan Wakil Gubernur almarhum Nasrul Abit, pada Februari tahun 2021 lalu. Dia pun tidak mendapatkan tawaran menjadi Menteri seperti Gubernur Sumbar terdahulu. Berada di PKS, partai oposisi adalah satu sebab IP tak dilirik pusat.
Irwan Prayitno selama ini sibuk menghabiskan waktunya membesarkan Universitas Adzkia yang dirintisnya. Dirinya berhasil merubah status STIKIP Adzkia menjadi universitas. Bahkan dirinya diangkat menjadi rektor pertama salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Sumbar itu.
Irwan Prayitno juga pernah mengatakan setelah tidak lagi menjadi Gubernur Sumbar, dirinya fokus mengabdi di dunia pendidikan. Selain membesarkan Universitas Adzkia Padang, dirinya sibuk mengajar sebagai seorang Guru Besar Universitas Muhammadiyah Jakarta Bidang Pengembangan SDM. Selain itu juga sibuk sebagai penguji calon doktor.
Aktivitas lain, Irwan Prayitno juga berdakwah dan jadi pembicara pada berbagai seminar dan workshop serta dirinya juga berencana menulis buku.
Dewan Pakar PKS
Melihat pengaruh, nama besar serta prestasi yang diraih Irwan Prayitno selama jadi Gubernur Sumbar, DPP PKS tidak tinggal diam. Presiden PKS, Ahmad Syaikhu lalu mengukuhkan Irwan Prayitno sebagai Ketua Umum Dewan Pakar PKS bersama tim, pada 24 Januari 2022 lalu.
Menurut Syaikhu, diperlukan pemikiran-pemikiran jernih yang solutif dari seorang Irwan Prayitno dan timnya, untuk menyelesaikan kompleksitas permasalahan kehidupan berbangsa.
Lebih lanjut, Syaikhu menjelaskan, Dewan Pakar PKS dibentuk melalui seleksi oleh tim yang diketuai Irwan Prayitno, dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari struktur yang ada di PKS serta tokoh-tokoh nasional.
Seperti diketahui kursi DPR RI bagi seorang Irwan Prayitno tidak asing lagi. Bahkan, dirinya pernah duduk sebagai anggota DPR mewakili Sumbar selama tiga periode hasil pemilu 1999, 2004, dan 2009. (rdr)