Kedua, tangkapan air (water catchment area) menjadi hancur dan rusak sehingga air tidak dapat ditampung dan dialirkan kembali yang mengakibatkan pendangkalan atau sedimentasi di aliran sungai Batang Hari dan menurunkan kualitas air sungai.
Ketiga, kemudian deforestasi yang mengakibatkan berkurangnya penguapan air tanah oleh pohon. Dia menyatakan saat ini terdapat 82 pabrik kelapa sawit di Provinsi Jambi yang sebagian besar berkontribusi kepada kerusakan sungai Batanghari.
Alih-alih diperbaiki, sungai yang semakin terancam dan kini ditambah lagi dengan adanya rencana angkutan batubara melalui sungai yang direncanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi.
Hal ini tentunya akan menambah pencemaran di dalam sungai dikarenakan jatuhan batubara dari kapal tongkang pengangkut, demikian Abdullah. (rdr/ant)