“Pada periode Nataru ini dan berbarengan dengan pencabutan status PPKM oleh Presiden Joko Widodo, masyarakat antusias kembali melakukan perjalanan liburan akhir tahun, yang juga berbarengan dengan masa libur anak sekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut Shelvy mengungkapkan, melalui pembelian tiket via online Ferizy dan penerapan kuota pada muatan yang dilayani, ASDP memastikan trafik penumpang dan kendaraan dapat terdistribusi dengan baik sehingga meminimalisir antrian di pelabuhan baik selama arus berangkat dan balik.
Ia menambahkan, ada beberapa catatan pengalaman pada layanan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023 kemarin, yakni terjadinya kondisi cuaca ekstrem di beberapa lintasan penyeberangan yang dikelola ASDP.
Selain cuaca ekstrem, yang menjadi prioritas ASDP terkait keselamatan dan keamanan pelayanan angkutan penyeberangan yakni terjadinya kecelakaan kendaraan pada saat pemuatan di atas kapal angkutan penyeberangan termasuk jatuhnya kendaraan Over Dimensions Over Loading (ODOL).
“Hal ini tentu menjadi perhatian dan komitmen bersama dari stakeholder penyeberangan. Seluruh pihak harus dapat berkoordinasi aktif, dan yang penting juga pemahaman SOP oleh operator kapal, sehingga dapat meminimalisir potensi atau mencegah insiden terjadi selama pelayanan berlangsung,” katanya. (rdr/ant)