Simulasi juga difokuskan dalam upaya mendirikan posko menampung pengungsian atau tanggap darurat bencana. “Kita tak ingin bencana ini terjadi, namun harus siap jika itu benar terjadi,” ungkap Bambang Warsito.
Ia mengatakan kondisi daerah di sekitar Marapi saat ini masih dengan aktivitas sama yang dilakukan warga setempat. “Warga dalam keadaan tenang dan tidak panik, kami terus meningkatkan koordinasi bersama lintas sektoral lainnya, seperti Pengamat Gunung Api, TNI Polri dan Komunitas Kelompok Siaga,” kata Bambang.
Sementara itu, Pengamat Gunung Api Marapi, Ahmad Rifandi menyebut terjadi erupsi terbesar sejak beberapa hari terakhir pada Rabu pagi. “Pantauan kami sejak pertama kali erupsi di Sabtu (07/01) hingga hari ini, terjadi erupsi terbesar dengan ketinggian mencapai 800 meter pada pukul 08.25 WIB,” kata dia.
Erupsi Marapi terhitung telah berlangsung selama lima hari dengan jumlah mencapai 127 kali erupsi hingga pukul 12.00 WIB hari ini. (rdr/ant)