Ada Lubang Japang di Tengah Kota Padang, Berani Coba?

Lubang Japang di Gunung Pangilun, salah satu kawasan pertahanan Jepang ketika menjajah Indonesia yang berada di Kota Padang pada era Perang Dunia II, sekitar tahun 1942-1945.

Lubang Japang Gunung Pangilun. (dok. istimewa)

Lubang Japang Gunung Pangilun. (dok. istimewa)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Padang Rina Melati mengingatkan Lurah Tabing Banda Gadang, Yuharmilis supaya membuatkan sejarah singkat Lubang Japang di Gunung Pangilun.

“Keberadaan itu, wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi para wisatawan dari berbagai wilayah Nusantara ini,” sebut Rina Melati Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Padang pada Lurah Tabing Banda Gadang, Jumat (20/1/2023)

Lubang di Gunung Pangilun adalah salah satu kawasan pertahanan Jepang ketika menjajah Indonesia yang berada di Kota Padang pada era Perang Dunia II, sekitar tahun 1942-1945.

Mungkin ada cerita yang menarik terhadap Lubang Japang itu. Apalagi kini keberadaannya, juga Gunung Pangilun tersebut berada di tengah Kota Padang.

“Bisa saja sejarah singkat dan cerita menarik terhadap Lubang Japang dituliskan dan dipajang dipinggir jalan Gajah Mada dan dibeberapa lokasi lainnya,” sarannya.

Selain itu, ucap Rina di puncak Gunung Pangilun pengunjung bisa menikmati pemandangan yang indah. Bisa melihat Kota Padang dan pesisir pantai barat Padang.

Kompleks Pertahanan atau Lubang Jepang Gunung Pangilun diketahui tercatat dengan inventaris Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dengan nomor 80/BCB-TB/A/01/2013.

Situs cagar budaya ini beralamat di Jalan Kampung Lereng, Kelurahan Tabing Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo Kota Padang.

Untuk mencapai kawasan ini cukup mudah, karena lokasi situs berada di dekat jalan, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau empat, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui jalan tanah.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota (Pemko) Padang tengah mengembangkan potensi ke kawasan Timur dan sejumlah peluang wisata alam lainnya sebagai alternatif selain Pantai yang menjadi ‘jualan’ selama ini. (rdr-007/infopublik)

Exit mobile version