Menurut dia, Kementerian Kesehatan perlu mewaspadai perkembangan Kraken setidaknya dengan tiga hal yakni mendeteksi adanya kemungkinan kasus, artinya dengan test PCR dan pemeriksaan whole genome sequencing, kemudian melakukan pelacakan kontak secara intensif, apalagi karena ini memang lebih mudah menular.
Terakhir, perlunya Kementerian Kesehatan mengupayakan ketersediaan vaksin bivalen atau yang dapat untuk varian lama dan juga Omicron bagi masyarakat. “Sambil nanti secara ilmiah dinilai kembali efektifitas vaksin kalau-kalau akan ada varian atau subvarian berikutnya di waktu-waktu mendatang,” demikian saran dia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan subvarian Omicron Kraken atau XBB 1.5 terdeteksi di Indonesia pada pelaku perjalanan asal Polandia saat beraktivitas di Balikpapan, Kalimantan Timur. Menurut laporan, varian itu menjangkiti tubuh warga negara Polandia saat sedang beraktivitas di Balikpapan. Tetapi yang bersangkutan sempat berpindah ke beberapa tempat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kemudian berpesan pada masyarakat agar menahan diri beraktivitas di luar rumah apabila merasa tidak enak badan. Dia juga berpesan agar orang-orang memakai masker pada lokasi yang padat pengunjung. (rdr/ant)