PADANG, RADARSUMBAR.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sebanyak 762.574 menjadi korban terdampak dan mengungsi dalam sejumlah bencana alam di Indonesia.
Hingga Sabtu (28/1/2023), tercatat sebanyak 153 kejadian bencana alam di Indonesia. Jumlah tersebut terhitung sejak awal tahun atau sepanjang Januari 2023.
Rincinya, empat gempa bumi, 53 kali cuaca ekstrem, 51 kasus banjir, 27 kali tanah longsor, 14 kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), serta empat gelombang pasang dan abrasi.
“Dampak dari kejadian tersebut, 13 orang meninggal dunia, 762.574 menjadi korban terdampak dan mengungsi dan 39 luka-luka,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis.
Baru-baru ini, Kepala BNPB, Letjen Suharyanto melihat langsung situasi dan kondisi terkini pasca banjir juga longsor di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Kunjungan tersebut sekaligus untuk memastikan penanganan darurat bencana di sana berjalan dengan baik dan mengutamakan keselamatan masyarakat.
BNPB juga memberi bantuan DSP untuk Kota Manado adalah sebesar Rp500 juta dan logistik senilai Rp250 juta. Sedangkan untuk peralatan meliputi 2 ribu selimut, seribu matras, seribu terpal, 25 tenda ukuran 3×4 dan 25 tenda ukuran 4×4.
Kemudian bantuan DSP untuk Sulut sebesar Rp700 juta dan logistik senilai Rp300 juta. Sedangkan untuk peralatan meliputi selimut 3 ribu lembar, 3 ribu matras, 3 ribu terpal, 50 tenda ukuran 3×4 ukuran 4×4 sebanyak 50 unit.
BNPB juga memberikan dukungan DSP kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sangihe untuk operasional dan penanganan banjir sebesar Rp500 juta dan logistik senilai Rp250 juta.
Sedangkan peralatan meliputi 2 ribubselimut, seribu matras, seribu terpal, 25 tenda ukuran 3×4 sebanyak dan tenda ukutan 4×4 sebanyak 25 unit.
Bencana banjir di Kota Manado yang terjadi pada Jumat (27/1/2023) telah merendam kurang lebih 400 rumah di 34 desa atau kelurahan dan sembilan kecamatan.
Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 kepala keluarga (KK) atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.
Sementara itu peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa atau kelurahan dan tujuh kecamatan.
Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk satu tempat ibadah. Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik.
Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 sebanyak 261 jiwa, Kecamatan Tuminting 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang 41 jiwa.
Sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor, Pemko Manado telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023.
Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado, Andrei Angouw itu ditetapkan periode status keadaan darurat sejak tanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023.
Berikut daftar dampak kerusakan akibat bencana alam di Indonesia sepanjang Januari 2023:
1. Rumah rusak berat: 248
2. Rusak sedang: 527
3. Rusak ringan: 2.277
Total rumah rusak: 3.052
Fasilitas rusak:
1. Fasilitas pendidikan: 14
2. Fasilitas ibadah: 15
3. Fasilitas kesehatan: 11
Total: 40
Kantor rusak: 5
Jembatan rusak: 12
(rdr-008)