Setelah ditelusuri polisi, ternyata kejadian tersebut adalah bohong atau tidak benar. Anak yang berinisial Z (12), yang merupakan warga Ampalu tersebut merekayasa kejadian penculikan yang dialaminya.
Dia menceritakan bahwa aksinya tersebut dilakukan lantaran takut masuk sekolah hari itu. Makanya, dia membuat cerita penculikan hingga membuat masyarakat buncah yang ternyata adalah prank.
Orang tua korban bernama Sabrina meminta maaf atas apa yang dilakukan anaknya dan membuat Kota Padang menjadi resah atas ulahnya tersebut.
Dia mengaku dapat informasi dari petugas polisi bahwa anaknya sekarang berada di Polsek Lubeg perihal rekayasa penculikan tersebut.
“Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat atas apa yang dilakukan oleh anak saya. Apa yang dikatakannya tentang penculikan tersebut adalah bohong,” ujarnya. (rdr-008)