Ini Respons Disdik Padang Usai Aksi Prank Penculikan Siswa SD

Kami akan turunkan tim assesmen dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Data Pokok Pendidikan untuk melihat kondisi anak tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova. (Istimewa)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova. (Istimewa)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang angkat bicara pasca pelajar Sekolah Dasar (SD) berbohong soal isu penculikan yang dialaminya pada Senin (30/1/2023) lalu.

Kepala Disdikbud Kota Padang, Yopi Krislova menyebut bahwa pihaknya akan menerjunkan tim untuk mencari tahu penyebab dan data terkait kejadian yang membuat gaduh tersebut.

“Kami akan turunkan tim assesmen dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Data Pokok Pendidikan untuk melihat kondisi anak tersebut,” katanya kepada Radarsumbar.com via seluler, Selasa (31/8/2023).

Ketika disinggung apakah akan ada sanksi atau tindakan tegas, dirinya menyebut hanya akan melakukan pembinaan. “(Tindakan) pembinaan nanti bagi siswanya,” katanya.

Sebelumnya, orang se-Kota Padang terkena prank oleh kasus penculikan yang terjadi di Kecamatan Lubuk Begalung. Aksi yang menghebohkan masyarakat pada Senin kemarin, ternyata hanya rekayasa.

Dimana, siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 14 Gurun Laweh, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang mengaku nyaris menjadi korban aksi penculikan saat hendak berangkat sekolah pada Senin (30/1/2023) kemarin.

Setelah ditelusuri polisi, ternyata kejadian tersebut adalah bohong atau tidak benar. Anak yang berinisial Z (12), yang merupakan warga Ampalu tersebut merekayasa kejadian penculikan yang dialaminya.

Dia menceritakan bahwa aksinya tersebut dilakukan lantaran takut masuk sekolah hari itu. Makanya, dia membuat cerita penculikan hingga membuat masyarakat buncah yang ternyata adalah prank.

Orang tua korban bernama Sabrina meminta maaf atas apa yang dilakukan anaknya dan membuat Kota Padang menjadi resah atas ulahnya tersebut.

Dia mengaku dapat informasi dari petugas polisi bahwa anaknya sekarang berada di Polsek Lubeg perihal rekayasa penculikan tersebut.

“Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat atas apa yang dilakukan oleh anak saya. Apa yang dikatakannya tentang penculikan tersebut adalah bohong,” ujarnya. (rdr-008)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version