JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Mikroba tanah merupakan aset yang selama ini masih belum banyak terungkap. Baru sebagian kecil saja yang termanfaatkan. Kawasan tropis Indonesia tak hanya kaya keanekaragaman hayati, juga memiliki keragaman mikroba.
Mikroba potensial dapat membantu memulihkan kondisi tanah, merestorasi dan merekontruksi kondisi hutan, menyediakan energi alternatif, bahkan dijadikan bahan baku obat-obatan.
Tim peneliti dari Kelompok Riset Mikrobioma Nutrisi Tanaman, Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional mengembangkan agen hayati potensial berupa Bioaktivator-Fermentasi Limbah Organik Padat (B-FLOP).
B-FLOP itu ketika ditambahkan inokulan dekomposer yang bersifat selulotik dapat diubah menjadi bahan yang memiliki kandungan humik tinggi.
Periset Pusat Riset Mikrobiologi Terapan BRIN Sarjiya Antonius mengatakan B-FLOP merupakan teknologi yang digunakan dalam mempercepat laju pengomposan juga meningkatkan kandungan senyawa humik dalam proses pembuatan pupuk organik.
“Saat ini B-FLOP hak patennya sudah terdaftar,” ujar Sarjiya Antonius, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/2/2023).
Pupuk hayati merupakan hasil teknologi pemanfaatan mikroba. Berperan dalam meningkatkan penyediaan hara tanaman, perombak bahan organik (dekomposer atau bioaktivator), membantu meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman melalui proses fiksasi, pelarutan dan katalisasi.