Dalam keterangannya pada Sabtu, Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) mengatakan selain tewasnya dua pentolan itu, sejumlah militan lain terluka. Namun, diklaim tak ada warga sipil yang jadi korban dalam serangan pada Sabtu dini hari tersebut.
Serangan udara itu berlangsung dua hari setelah bom bunuh diri pada Kamis (26/8) di Bandara Kabul, Afghanistan, yang menewaskan sejumlah orang termasuk 13 prajurit AS. Namun, Pentagon menolak memperjelas informasi apakah orang-orang yang ditargetkan serangan udara AS itu adalah mereka yang terlibat langsung dengan bom bunuh diri di bandara.
“Mereka adalah perencana dan fasilitator ISIS-K. Sudah cukup alasan [untuk serangan udara],” ujar juru bicara Pentagon John Kirby seperti dikutip dari AFP. “Faktanya bahwa dua individu ini tidak lagi berjalan di permukaan bumi, itu adalah sebuah hal yang baik,” tambahnya. (REUTERS/ard/rdr)