JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Malaysia mencari bantuan dari badan keamanan luar negeri untuk mengkonfirmasi laporan media bahwa dua warga negaranya telah ditangkap oleh Taliban di Afghanistan karena dugaan keterlibatan mereka dalam ISIS, kata pejabat tinggi polisi negara itu, Sabtu (28/8/2021).
Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani mengatakan pihak berwenang tidak memiliki informasi mengenai keterlibatan warga Malaysia dalam kelompok militan di Afghanistan. “Kepolisian Kerajaan Malaysia telah meminta badan keamanan di luar negeri untuk mengkonfirmasi laporan serta tuduhan itu,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti yang dikutip dari REUTERS.
“Investigasi juga sedang dilakukan untuk mengetahui apakah laporan tersebut melibatkan pejuang Negara Islam Malaysia yang sudah berada di luar negeri.” Tidak jelas berapa banyak yang tersisa di luar negeri.
Sebelumnya diberitakan bahwa serangan udara menggunakan pesawat nirawak (drone) Amerika Serikat (AS) disebut menewaskan dua pentolan ISIS di Afghanistan.
Dalam keterangannya pada Sabtu, Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) mengatakan selain tewasnya dua pentolan itu, sejumlah militan lain terluka. Namun, diklaim tak ada warga sipil yang jadi korban dalam serangan pada Sabtu dini hari tersebut.
Serangan udara itu berlangsung dua hari setelah bom bunuh diri pada Kamis (26/8) di Bandara Kabul, Afghanistan, yang menewaskan sejumlah orang termasuk 13 prajurit AS. Namun, Pentagon menolak memperjelas informasi apakah orang-orang yang ditargetkan serangan udara AS itu adalah mereka yang terlibat langsung dengan bom bunuh diri di bandara.
“Mereka adalah perencana dan fasilitator ISIS-K. Sudah cukup alasan [untuk serangan udara],” ujar juru bicara Pentagon John Kirby seperti dikutip dari AFP. “Faktanya bahwa dua individu ini tidak lagi berjalan di permukaan bumi, itu adalah sebuah hal yang baik,” tambahnya. (REUTERS/ard/rdr)