JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Smartphone merupakan bagian penting dari kehidupan modern. Namun, dengan harga sebuah ponsel baru yang cenderung mahal, Anda dapat mempertimbangkan untuk memilih membeli ponsel bekas atau rekondisi yang kondisinya masih cukup baik dan lebih murah.
Membeli ponsel bekas membantu menyelamatkan keuangan dan secara tidak langsung juga menyelamatkan planet ini. Karena perangkat yang didaur ulang dapat mengurangi polusi lingkungan.
Dalam membeli ponsel bekas terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut diantaranya.
Second Hand, preloved dan refurbish
Ada beberapa pilihan untuk membeli ponsel bekas. Ada ponsel bekas yang dijual saat tidak diinginkan lagi oleh pemiliknya atau biasa disebut preloved, penjualannya biasanya melalui situs web seperti eBay, marketplace, atau pengecer jalanan tertentu.
Kemudian ada rekondisi atau refurbish, yang secara umum datang dalam dua jenis yang berbeda yakni diperbaharui secara pabrikan dan pengecer.
Yang pertama adalah perangkat yang telah sepenuhnya direkondisi menjadi “seperti baru”, biasanya termasuk baterai baru dan seringkali casing baru. Ini adalah jenis ponsel bekas yang paling mahal dan biasanya dilengkapi dengan aksesori baru dan garansi penuh.
Sedangkan perangkat yang diperbaharui oleh pengecer merupakan ponsel yang telah dimodifikasi dengan sedemikian rupa tergantung tingkat yang diperlukan agar terlihat seperti baru.
Ada banyak lagi model yang diperbaharui oleh pengecer, dan biasanya lebih murah daripada ponsel yang diperbaharui dari pabrik. Ponsel ini sering dijual dengan harga yang sesuai dengan gambaran kondisi fisiknya.
Terdapat beberapa tingkatan kondisi ponsel bekas:
Grade A – kondisinya hampir sama dengan ponsel baru tanpa cacat di bagian luar, seringkali dijual dengan kotak dan kelengkapan aksesori asli. Ini sering kali merupakan hasil pengembalian pelanggan atau penukaran.
Grade B – Biasanya kondisinya cukup mulus akan ada goresan ringan, penyok atau torehan. Terkadang ponsel bekas ini dijual dengan kelengkapan aksesori asli.
Grade C – Kondisi ponsel biasanya dalam keadaan berfungsi normal tetapi terlihat usang dan biasanya dijual tanpa aksesori aslinya.
Grade D – Umumnya ini perangkat rusak yang dijual untuk diperbaiki orang atau diambil suku cadangnya saja.
Yang Harus Diwaspadai
Seperti dilansir The Guardian, saat membeli ponsel bekas atau rekondisi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya. Pertama Anda harus memperhatikan apakah baterai pada ponsel yang akan dibeli masih sehat atau cepat terkuras.
Selanjutnya, Port pengisian daya, periksa tanda-tanda kerusakan karena port pengisian daya akan menjadi salah satu bagian pertama mudah rusak. Kemudian, tombol, periksa semua tombol, pastikan semua tombol berfungsi normal dengan cara menekannya tidak terlalu keras. Karena tombol yang rusak membuat ponsel sulit digunakan dan mungkin mahal untuk diperbaiki.
Kemudian periksa juga network lock, periksa apakah ponsel berfungsi dengan provider pilihan Anda karena beberapa smartphone awalnya dijual dalam keadaan terkunci ke provider tertentu dan harus dibuka terlebih dahulu sebelum digunakan.
Dan yang terakhir periksa juga suku cadang yang digunakan, apakah original atau bajakan. Karena jika tidak original itu dapat menyebabkan ponsel mudah rusak.
Hindari Jenis Ponsel Lama
Salah satu permasalahan ketika membeli ponsel bekas yakni bahwa smartphone memiliki masa pakai perangkat lunak yang terbatas. sebagian besar produsen hanya akan memberikan pembaruan untuk smartphone selama tiga tahun sejak rilis.
Smartphone yang akan Anda gunakan umumnya berisi data dan informasi pribadi yang berharga. jadi sebaiknya Anda tidak menggunakan model lama yang tidak lagi dapat menerima pembaruan karena hal tersebut rentan terhadap peretasan.
Sebelum membeli smartphone bekas, cari tahu terlebih dahulu kapan pertama kali ponsel tersebut dirilis dan berapa lama ia mampu menerima pembaruan. Sebagian besar smartphone berusia di atas dua tahun secara efektif hanya aman digunakan selama satu tahun.
Dilansir dari Which, iPhone cenderung dapat menerima pembaruan dari produsen selama 5-6 tahun sejak diluncurkan, sedangkan ponsel Android 2-3 tahun, namun terdapat beberapa pengecualian untuk jenis ponsel tertentu.
Perlindungan dan keamanan
Telepon bekas non-rekondisi biasanya yang termurah namun berhati-hatilah saat membeli dari penjual pribadi karena perlindungan hukum Anda berbeda dengan berbelanja dengan di gerai official.
Penjual pribadi atau preloved sering kali tidak memberikan garansi tetapi Anda akan tetap dilindungi oleh garansi pabrik, itu pun jika masih tersisa waktunya. Pastikan juga Anda memeriksa daftar dengan cermat, membaca ulasan atau umpan balik dari penjual dan jika ragu jangan sungkan untuk bertanya sedetail mungkin.
Pada dasarnya, ketika membeli ponsel bekas Anda memiliki hak yang sama dengan saat membeli ponsel baru. Jika anda mendapatkan kerusakan anda berhak untuk mengembalikannya kepada penjual dan meminta perbaikan atau pengembalian.
Yang Perlu Dilakukan Setelah Membeli Ponsel Bekas
Hal pertama yang harus dilakukan setelah membeli ponsel bekas ialah dengan mengembalikan pengaturan pada ‘reset pabrik’. Reset ini akan menghapus data dan pengaturan pemilik sebelumnya, termasuk pesan, kontak, foto, riwayat penelusuran, kode wifi, kata sandi, dan aplikasi apa pun yang mereka instal. Ini juga akan memastikan ponsel Anda dalam kondisi terbaik sebelum digunakan. (*)