JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis pembangunan kawasan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) rampung pada Agustus 2024 mendatang. Sebab, pembangunan kawasan tersebut, tengah gencar dilakukan oleh pemerintah semenjak awal 2023.
“Saya hanya ingin menyampaikan sebuah optimisme bahwa Ibu Kota Nusantara ini telah dimulai pembangunannya, baik infrastruktur, baik berupa nanti kantor, dan ini rumah menterinya,” ujar Presiden Jokowi melalui keterangan persnya dinukil dari infopublik.id.
Hal itu, didasari oleh perhitungan secara mendalam yang telah dilakukan oleh sejumlah pihak yang terlibat dalam pembangunan kawasan Istana Kepresidenan di Kaltim. Dari mulai perancang, pelaksana, supervisi, dan manajer lapangan.
“Saya tanya semuanya optimistis. Insyaallah selesai,” kata Presiden.
Secara umum, proyek pembangunan IKN akan memakan waktu pembangunan 10 hingga 15 tahun mendatang. Lamanya waktu pembangunan itu, disebabkan oleh luasnya pembangunan kawasan-kawasan yang nantinya menjadi bagian yang penting dari ibu kota baru.
Salah satu infrastruktur yang telah dimulai pembangunannya adalah perumahan untuk para menteri. Presiden memberikan target bahwa pembangunan 36 rumah menteri tersebut harus selesai pada Juni 2024 mendatang.
“Jadi kalau ada yang masih ragu-ragu, di lapangannya sudah bergerak seperti ini,” tutur Presiden.
Menandai selesainya pembangunan kawasan Istana Kepresidenan, adalah dilakukannya upacara Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024. Kegiatan itu, akan menjadi kegiatan pertama yang akan diselenggarakan di lokasi tersebut, tepat setelah pembangunan.
“Memang kita ada target 17 Agustus 2024 ada upacara bendera di Ibu Kota Nusantara,” ucap Presiden.
Adanya peringatan itu, tentunya dapat menarik masyarakat dari berbagai daerah untuk melakukan berbagai kegiatan produktif di IKN. Sehingga, kegiatan itu dapat mengakselarasi pembangunan IKN dalam beberapa waktu mendatang.
“Kalau ada keramaian itu perlu sekolah, rumah sakit, mal, entertainment dan lain-lain bagi masyarakat yang menempati,” pungkas Presiden. (rdr)