“Dalam kegiatan vaksinasi ini kita telah menyasar hampir 5000 masyarakat Sumatera Barat dari 20.000 sasaran yang ditargetkan dalam rentang waktu sampai oktober mendatang,” ujarnya.
Terkait rumor yang beredar dikalangan masyarakat bahwa peserta vaksinasi dibayar untuk mengikuti vaksinasi yang beliau laksanakan, Anggota DPR RI asal Sumatera Barat ini membantah dengan tegas.
“Tidak ada dalam kegiatan yang kita laksanakan, masyarakat menerima bayaran untuk mengikuti vaksinasi, peserta vaksinasi tidak mendapatkan apa – apa kecuali di suntik,”tegasnya.
Perlu diluruskan bahwa kegiatan vaksinasi yang yang ia laksanakan di integrasikan dengan kegiatan sosialisasi bersama mitra kerja.
Seluruh peserta yang hadir punya tanggung jawab untuk menyampaikan informasi terkait materi sosialisasi yang mereka terima kepada masyarakat luas sehingga terbangun kesadaran dan pemahaman terhadap program kemitraan pemerintah dengan komisi IX DPR RI.
Jadi kalau ada masyarakat yang menerima uang pengganti transportasi itu tidak lebih karena kepesertaanya sebagai peserta sosialisasi bukan bayaran karena mengikuti vaksinasi, tambahnya.
Lebih jauh Darul meyakini masyarakat yang hadir untuk mengikuti vaksinasi yang beliau laksanakan, mereka hadir karena kesadaran untuk sehat dan punya kerinduan untuk kembali hidup secara normal.
Secara khusus Darul memberi apresiasi yang tinggi terhadap antuasiame dan kesadaran masyarakat untuk mengikuti vaksinasi dan semoga ini menjadi pertanda baik bagi percepatan vaksinasi di daerah ini.
“Saya kira semangat ini harus terus dijaga, dan semua pihak harus bisa memberikan informasi yang benar terkait vaksinasi ini, pemerintah daerah harus bekerja lebih keras dalam mewadahi peningkatan kesadaran masyarakat untuk ikut vaksinasi,” katanya.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat untuk menjamin ketersediaan stok vaksin untuk daerah, semoga pengalaman kekosongan vaksin pada akhir bulan lalu tidak terulang lagi. (*)