JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah menyerap dana sebesar Rp21 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp116,1 triliun.
“Realisasi lelang ini mencapai target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp21 triliun,” dikutip dari Keterangan pers Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021.
Untuk seri SPN12211202, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,7934 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 2 Desember 2021 mencapai Rp4,77 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,78 persen dan imbal hasil tertinggi 2,85 persen.
Untuk seri SPN12220527, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,6 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,99969 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 27 Mei 2022 mencapai Rp5,68 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,97 persen dan imbal hasil tertinggi 3,15 persen.
Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,11992 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2027 mencapai Rp19,31 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,1 persen dan imbal hasil tertinggi 5,33 persen.
Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,99652 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2032 mencapai Rp45,16 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,96 persen dan imbal hasil tertinggi 6,25 persen.
Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,27 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036 mencapai Rp4,23 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,25 persen dan imbal hasil tertinggi 6,33 persen.
Untuk seri FR0092, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,74575 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2042 mencapai Rp33,97 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,73 persen dan imbal hasil tertinggi 6,94 persen.
Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,81852 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051 mencapai Rp2,95 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,79 persen dan imbal hasil tertinggi 6,93 persen.
Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang surat utang selama Januari-Agustus 2021 mencapai Rp527,74 triliun. (*)