Andre tidak menyebut siapa VIP yang dijemput oleh mobil Alphard tersebut. Akan tetapi, dia mengatakan ada pihak otorita bandara yang memberikan izin mobil itu masuk ke apron Bandara Soekarno Hatta.
“Sudah mendapatkan izin dari otorita bandara. Saya sudah cek informasinya bahwa mobil itu mobil operasional Bea Cukai yang sudah dapat izin dari otorita bandara, jadi memang ada beberapa instansi yang punya mobil operasional untuk penjemputan VIP, itu izinnya sudah dari otorita bandara,” ujarnya.
Andre menyampaikan pihak Angkasa Pura II pun akhirnya tidak bisa melarang lantaran adanya izin dari pihak otorita bandara. “Asal ada izin dari otorita bandara, mobil itu harus terdaftar di otorita bandara,” katanya.
Kata Andre, silakan ditanya ke Bea Cukai. “Saya hanya komentari bahwa Angkasa Pura II menyampaikan itu mobil operasional Bea Cukai, di mana itu sudah dapat izin dari otorita bandara. Sehingga tentu pihak Angkasa Pura II tidak bisa melarang karena memang SOP-nya begitu. Aturannya memang begitu,” imbuhnya.
Sementara PT Angkasa Pura II angkat bicara soal viral foto yang memperlihatkan mobil Toyota Alphard dan mobil Bea Cukai berada di apron bandara. PT Angkasa Pura II menyebut kondisi itu terjadi karena ada kegiatan keprotokolan penanganan VIP yang dijalankan oleh instansi bandara.
“PT Angkasa Pura II menyampaikan bahwa dalam kondisi tertentu serta sesuai prosedur (SOP) yang berlaku antar-instansi, terdapat kegiatan keprotokolan dalam penanganan VIP yang dijalankan oleh instansi-instansi terkait di bandara yang dikelola perseroan,” kata SM of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muard.
Holik memastikan setiap kegiatan protokolan sudah sesuai dengan SOP. Kendaraan yang masuk di apron bandara juga memperhatikan aspek keselamatan. “Kegiatan keprotokolan yang dijalankan dipastikan sesuai SOP yang berlaku, termasuk mencakup antara lain pengaturan personel, perlengkapan serta penggunaan tanda platform di kendaraan pada Daerah Keamanan Terbatas (DKT) dengan tetap mempertimbangkan keamanan dan keselamatan penerbangan,” kata Holik. (rdr)