PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Jika tak ada aral melintang Pemilihan Umum (Pemilu) dilakukan serentak pada bulan November 2024 mendatang, termasuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Sejumlah nama diprediksi maju sebagai orang nomor satu di kota dengan status sebagai kawasan metropolitan tersebut. Sebab, Pilgub Gubernur DKI Jakarta menjadi salah satu privilege bagi kepala daerah.
Sebut saja, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Wali Kota (Wako) Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Wako Bogor Bima Arya Sugiarto dan Politisi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria.
Dari sejumlah nama itu, baru-baru ini publik juga diisukan dengan majunya Wako Pariaman, Genius Umar ke DKI Jakarta sebagai calon gubernur. Informasi itu tersiar di sejumlah grup percakapan WhatsApp.
Meski baru sebatas wacana, Radarsumbar.com mencoba mengkonfirmasi kepada pria dengan latar belakang birokrat itu. Meski tidak membantah, Genius mencoba memberikan jawaban diplomatis dan normatif.
“Saya baru tahu juga. Mohon doa yang terbaiklah dimana tempat terbaik untuk mengabdi,” kata Genius via pesan singkat, Sabtu (1/4/2023).
Ketika disinggung apakah dia lebih melanjutkan kepemimpinan di Pariaman, lagi-lagi Genius tidak memberikan secara gamblang. “Yang penting (Kota) Pariaman harus berkemajuan dengan semangat kebersamaan,” katanya.
Jauh sebelum diisukan sebagai Cagub DKI Jakarta, sejatinya Genius Umar sudah mencoba peruntungan untuk ‘naik kelas’ dengan maju pada Pilgub Sumbar tahun 2020 lalu berpasangan dengan eks Kapolda Sumbar, Irjen (P) Fakhrizal.
Sempat maju dari jalur independen dan tak lolos, Fakhrizal dan Genius Umar akhirnya dipersunting tiga partai, Golkar, Nasdem dan PKB serta sejumlah partai gurem.
Genius merupakan menjabat Wako Pariaman periode 2018-2023 dan Wawako Pariaman periode 2013-2018. Dia memulai karier birokrat pada 1994 sebagai staf di Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Padang Pariaman.
Setelah tiga kali mendapatkan tugas belajar, ia meraih gelar Doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007.
Dia mengakhiri karier birokrat sebagai Kepala Bagian Sekretariat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada 2013 silam hingga akhirnya terjun ke dunia politik. (rdr-008)