PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gempa bumi yang mengguncang Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (25/4/2023) dini hari membuat 432 gardu dan 53.995 pelanggan listrik dari PLN menjadi terdampak.
Ini disebabkan kuatnya goncangan gempa yang mengakibatkan kawat berdempet dan membawa trip ke gardu distribusi.
Hal tersebut disampaikan Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar, Yenti Elfina.
“Namun, pukul 4.52 WIB, petugas sudah berhasil memulihkan 100 persen penyulang dan gardu beroperasi normal,” katanya kepada Radarsumbar.com.
Sementara untuk kondisi di Kepulauan Mentawai, Yenti mengatakan personel dan infrastruktur PLN mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), gardu dan jaringan masih berstatus aman.
Ia berharap tidak ada gempa susulan dan potensi tsunami tidak terjadi. “Warga di sekitar PLTD (sempat) mengungsi, namun untuk petugas PLN sementara masih standby (siaga) di PLTD untuk mengoperasikan mesin agar listrik tetap menyala,” katanya.
Sebelumnya, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo 6,9.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94 derajat lintang selatan, 98,38 derajat bukur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Kepulauan Mentawai dengan skala intensitas VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk.
Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan).
Daerah Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti). (rdr-008)