JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) jelas tak bisa disepelekan. Selain berisiko menyebabkan penyakit berkepanjangan jika didiamkan, mual asam lambung ini bisa menghambat produktivitas dan kenyamanan beraktivitas sehari-hari.
“Penyakit refluks gastroesofagus disebabkan oleh kombinasi kelainan fisiologis pada pasien. Gejalanya termasuk rasa terbakar di dada, episode refluks dan beberapa kali masalah pernapasan,” ujar konsultan ahli gastroenterologi bedah dari RS Medicover, dr Aslam Baba, dikutip dari Times of India, Senin (6/9/2021).
“Gangguan ini meningkat karena peningkatan faktor pencetus seperti obesitas, gaya hidup menetap, stres, kebiasaan makan yang tidak tepat waktu, perubahan pola tidur, konsumsi makanan pedas, merokok dan asupan alkohol, ” lanjutnya.
Refluks asam terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah (LES), cincin otot yang memisahkan kerongkongan dan perut tidak dapat menutup rapat setelah menelan makanan atau cairan. Walhasil, asam lambung dan partikel makanan mengalir kembali ke kerongkongan ke tenggorokan.
Seringkali, refluks asam dapat menyebabkan rasa asam di mulut diiringi dengan batuk atau sendawa. Hal ini dapat menyebabkan perasaan mual.
Umumnya, dokter meresepkan antasida untuk mengurangi produksi asam lambung. Namun sebagai langkah pertolongan pertama untuk meminimalkan mual asam lambung, berikut hal-hal yang bisa dicoba:
1. Kunyah permen karet
Dikutip dari Healthline, mengunyah permen karet dapat mengurangi mual akibat naiknya asam lambung. Berdasarkan penelitian oleh Journal of Dental Research, permen karet efektif menghilangkan sensasi asam di mulut yang kerap kali menjadi pemicu mual.
2. Konsumsi jahe
Jahe sudah turun-temurun digunakan untuk mengatasi rasa mual, termasuk pada ibu hamil hingga pengidap asam lambung. Namun jika tidak kuat memakan jahe mentah karena rasa dan aromanya yang amat mencolok, jahe bisa diparut, kemudian dicampurkan ke dalam smoothie atau teh hangat.
“Jahe adalah anti-inflamasi alami dan dapat membantu mengurangi peradangan kerongkongan yang berhubungan dengan GERD,” kata ahli diet Kelly Kennedy dikutip dari Insider, Senin (6/9/2021).
3. Atur posisi tidur
Ketika merasa mual, seseorang kerap refleks rebahan. Namun rupanya, cara ini tak direkomendasikan dokter. Rebahan dengan posisi datar saat mual justru dapat menyebabkan muntah.
“Penting untuk menggunakan gravitasi untuk keuntungan Anda dan menjaga kepala Anda tetap di atas perut Anda,” kata Daniel Devine, MD, dokter penyakit dalam dan ahli geriatri di Devine Concierge Medicine.
Dengan begitu, seringkali pengidap asam lambung disarankan untuk tidur dengan posisi kepala lebih tinggi daripada badan, misalnya menggunakan menggunakan tumpukan beberapa bantal.
4. Makan pelan-pelan
Makan terlalu banyak dan terburu-buru dapat memicu mual, khususnya pada pengidap asam lambung. Saat makan banyak, perut meregang sehingga timbul kembung, mulas, serta gerakan pencernaan yang berlebihan sehingga memicu rasa mual.
Devine menyebut, sejumlah makanan yang dapat mengatasi rasa mual seperti roti putih atau panggang, saus apel, sup, dan pisang. Yang pasti, hindari makanan pemicu asam lambung seperti makanan pedas, soda, dan alkohol.
5. Minum air putih
Saat mual, minum air putih pun mungkin terasa tak nyaman. Akan tetapi Devine menyebut, amat penting untuk tetap mencukupi kebutuhan air putih saat mengalami mual asam lambung. Sebab dehidrasi akan memperburuk rasa mual. (*)