JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa TNI-Polri memperkuat soliditas dan sinergitas dalam rangka melakukan pengamanan dan penjagaan terkait kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Sehingga kegiatan pengamanan itu betul-betul bisa berjalan dengan aman dan kegiatannya pun berjalan dengan lancar dan sukses,” ujar Kapolri dalam keterangan resminya, Kamis (4/5/2023) dikutip dari laman infopublik.id.
Hal itu diungkapkan Sigit saat mengecek langsung posko 91 Command Center atau pusat kendali operasi dari seluruh rangkaian pengamanan KTT ASEAN.
Sigit menjelaskan bahwa Kepolisian akan melakukan penjagaan serta pengawasan mulai dari titik kedatangan, perjalanan hingga lokasi utama KTT ASEAN.
Menurut Sigit, seluruh petugas akan terawasi dan bisa secara langsung melakukan koordinasi serta melaporkan situasi dan kondisi yang ada melalui Command Center.
Ia memastikan seluruh tamu undangan akan termonitor dan terawasi oleh petugas di lapangan dan di Command Center.
Untuk petugas di Command Center tentunya bisa memberikan perintah terkait dengan langkah dan kegiatan yang harus dilaksanakan petugas di lapangan.
Selain di darat, jelas dia, petugas pun melakukan pengawasan terhadap seluruh kapal yang melintas saat berlangsungnya seluruh rangkaian kegiatan KTT ASEAN.
“Termasuk juga data terkait, karena di sini wilayahnya berada di dekat pantai, atau laut, sehingga kita ingin memastikan bahwa semua kapal yang ada bisa terdeteksi, jenis kapalnya apa, pemiliknya siapa. Dan ini terima kasih sudah berikan akses untuk kita. Sehingga demikian, semua jalur masuk, baik lewat dermaga, lewat laut semuanya bisa terdeteksi,” tutur Sigit.
Kapolri pun telah memimpin langsung tactical floor game (TFG) pengamanan KTT ASEAN lke-42 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh personel kepolisian yang tergabung dalam delapan satuan tugas (satgas) pengamanan.
Kedelapan satgas yang dimaksud adalah Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Walrolakir, Satgas Gakkum, Satgas Tindak, Satgas Antiteror, Satgas Humas, dan Satgas Banops.
Sigit menyebut, TFG dilakukan guna mempersiapkan personel kepolisian yang terlibat pengamanan dalam menghadapi masalah yang mungkin terjadi saat KTT ASEAN.
Ada beragam potensi persoalan yang dijabarkan dalam TFG dan disimulasikan penyelesaiannya.
“Itu semua tentunya bisa memberikan persiapan kita dalam pengamanan yang akan kita laksanakan beberapa hari mendatang,” ujar dia.
Polri mengerahkan 2.627 personel pengamanan yang berasal dari Mabes Polri sebanyak 947 personel, Polda NTT 1.660 personel dan Polda NTB 20 personel yang terlibat dalam Operasi Komodo 2023. (rdr)