Sudah Empat Kali, Emma Yohanna Maju Lagi Jadi Calon Anggota DPD RI

Ia menyebut bahwa tugas dan gagasannya di DPD-RI belum selesai, sehingga masih perlu dilanjutkan pada periode selanjutnya.

Anggota DPD RI, Emma Yohanna maju lagi sebagai calon senator pada Pemilu 2024. (Foto: Dok. Radarsumbar.com)

Anggota DPD RI, Emma Yohanna maju lagi sebagai calon senator pada Pemilu 2024. (Foto: Dok. Radarsumbar.com)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Anggota DPD RI periode 2029-2024, Emma Yohanna mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (12/5/2023) untuk ikut kembali memperebutkan kursi DPD-RI pada Pemilu 2024 mendatang.

Ini merupakan keikutsertaan Emma yang keempat kalinya di DPD-RI. Ia menyebut bahwa tugas dan gagasannya di DPD-RI belum selesai, sehingga masih perlu dilanjutkan pada periode selanjutnya.

“Tentu. Tentu saja masih sangat banyak yang perlu dilakukan dan belum selesai. Mudah-mudahan masyarakat masih percaya.”

“Sehingga saya bisa melanjutkan apa yang menjadi keinginan kita semua demi kemajuan daerah ini,” kata Emma kepada awak media, Jumat (12/5/2023) siang.

Ia menyebut bahwa semua persyaratan pencalonan sudah diterima dan dinyatakan lengkap oleh KPU Sumatera Barat (Sumbar).

Emma beralasan memilih jalur independen, karena merasa punya kewajiban sebagai warga daerah, negara dan Sumbar.

“Hingga saat ini perempuan dari Sumbar belum ada yang bisa mewakili kita di parlemen,” kata Emma menyebut.

Menurut Emma, DPD jauh berbeda dengan DPR RI. DPD RI mewakili daerah. Kita maju sebagai independent.

“Dipercayai masyarakat secara umum, tanpa adanya sekat, apakah itu partai politik, kelompok, golongan dan lain-lain,” katanya.

Sebagai lembaga baru, ia menyebut akan terus memperjuangkan penguatan lembaga agar DPD punya hak untuk memberi keputusan kebijakan seperti yang dilakukan DPR.

Seperti, membuat Undang-undang. Saat ini DPD hanya sebatas bisa memberi masukan saja, tanpa hak untuk memutuskan.

“Kami di DPD terus berjuang agar hak-hak DPD sama dengan DPR. Ini perlu dukungan masyarakat supaya DPD sama sama punya hak memberi keputusan,” katanya.

Dirinya juga menyambut baik jika ada kandidat-kandidat muda yang akan mewakili Sumbar. “Kita bangga dengan Sumbar yang dikenal sebagai tempat lahirnya bundo kandung.”

“Sayangnya, untuk bertarung tingkat nasional sulit sekali. Mudah-mudahan ke depan 30 persen (kuota) perwakilan perempuan dari Sumbar bisa terpenuhi,” tuturnya.

Pada Pemilu 2009, lalu Emma mendapat 203.587 suara atau 9,98 persen. Di Pemilu 2014, mendapat 314.053 suara atau naik menjadi 13,78 persen.

Sementara pada Pemilu 2019, Emma Yohanna menjadi calon yang mendapat suara paling tinggi, yakni 530.834 atau 21,44 persen.

Menariknya, peroleh suara Emma di Pemilu 2019 lalu mengalahkan perolehan suara pasangan Calon Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Sumbar. (rdr-008)

Exit mobile version