Rumah Singgah Soekarno di Padang Kembali Dibangun

Dalam spanduk itu juga diperlihatkan kondisi bangunan cagar budaya itu sebelum dirobohkan.

Rumah Singgah Soekarno di Jalan A. Yani, Kota Padang dibangun kembali setelah sebelumnya sempat menjadi polemik. (Dok. istimewa)

Rumah Singgah Soekarno di Jalan A. Yani, Kota Padang dibangun kembali setelah sebelumnya sempat menjadi polemik. (Dok. istimewa)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Rumah Singgah Soekarno yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kembali dibangun.

Bangunan berstatus cagar budaya itu kembali dibangun usai menuai polemik dan sorotan tajam publik karena dihancurkan beberapa waktu lalu.

Dalam spanduk itu juga diperlihatkan kondisi bangunan cagar budaya itu sebelum dirobohkan.

“Insya Allah disini akan dibangun kembali replika Rumah Singgah Ir. Soekarno tahun 1942 di Kota Padang,” begitu bunyi spanduk yang terpampang di pagar seng bangunan itu, Kamis (18/5/2023) sore.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang, Yopi Krislova mengatakan, bangunan baru dan bersejarah itu akan dilengkapi dengan narasi perjuangan Bung Karno selama berada di tempat persinggahan tersebut.

“Pemiliknya sudah bersedia membangun kembali, kami juga ingin cagar budaya itu tetap ada,” kata Yopi.

Pembiayaan rumah singgah Bung Karno itu, katanya, dibebankan kepada pemilik rumah tersebut. “Itu dijadikan cagar budaya, sejarah Soekarno-nya akan kami munculkan lagi di sana,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, bangunan tersebut merupakan rumah yang pernah menjadi tempat tinggal sementara atau rumah singgah Presiden RI pertama, Soekarno alias Bung Karno.

Selama bermukim di rumah keluarga Dr Waworuntu tersebut, Soekarno menggunakan waktunya untuk menghimpun kekuatan melawan penjajah.

Saat dijadikan rumah singgah oleh Bung Karno, Pemerintahan Belanda takut presiden pertama RI itu dimanfaatkan oleh Jepang yang akan mendarat di Indonesia. Karena alasan tersebut, Soekarno hendak dibuang ke luar negeri.

Namun, saat akan berangkat, kapal yang akan memberangkatkan Bung Karno rusak. Pada akhirnya pemerintah Belanda meminta Presiden Soekarno menuju ke Padang dengan mengendarai gerobak sapi. (rdr-008)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version