“Percepatan pendistribusian itu sangat penting. Karena dengan pendistribusian yang semakin cepat dan intens, peluang untuk mengintervensi keseimbangan dan stabilitas harga telur dan daging ayam di tingkat konsumen semakin besar,” ujarnya.
Untuk langkah percepatan pendistribusian yang akan dilakukan, Arief mengatakan, diantaranya melalui peningkatan fasilitasi distribusi stok telur dan daging ayam dari sentra produksi ke provinsi atau daerah yang terbatas stoknya.
“Selain itu, kita juga minta ID FOOD menambah dan meningkatkan kerja sama kemitraan dengan peternak mandiri kecil sehingga stok pendistribusian aman dan pendistribusian melalui PT POS bisa dipercepat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arief mengaku, selain melakukan percepatan pendistribusian, pengawasan juga menjadi prioritas. Pasalnya, pengawasan yang baik akan sangat mendukung kelancaran program ini.
“Saat ini kami tugaskan pimpinan Eselon 1 dan 2 Badan Pangan Nasional secara rutin dan bergantian turun ke daerah memantau dan memastikan bantuan pangan, baik bantuan telur dan daging ayam maupun bantuan beras, tiba tepat waktu dan tepat sasaran.”
“Kita juga minta dukungan Satgas Pangan Polri dan pemerintah daerah dalam hal pengawasan di lapangan. Kita terbuka terhadap setiap masukan dan laporan untuk perbaikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam keterangan terpisah mengatakan, mulai pekan ketiga Mei ini dan seterusnya, ID FOOD sudah mulai penyaluran ke Provinsi Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur.
“Kami akan mengejar realisasi distribusi di tujuh provinsi tersebut sesuai jumlah KRS dan tenggat waktu yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional,” ujarnya.
Untuk menjaga kelancaran pendistribusian, ia mengaku, evaluasi terus dilakukan, termasuk koordinasi intens dengan semua stakeholder yang terlibat dalam kegiatan penyaluran di lapangan seperti Berdikari, Rajawali Nusindo, PT POS, BKKBN, Badan Pangan Nasional, Satgas Pangan dan pemerintah daerah setempat.
Adapun bantuan pangan telur dan daging ayam untuk penanganan stunting ini akan disalurkan selama tiga tahap dalam tiga bulan ke depan, dengan sasaran penerima sebanyak 1,4 juta KRS (setiap tahapan), berdasarkan data dari BKKBN.
Setiap KRS dalam setiap periode penyaluran akan mendapatkan bantuan berupa daging ayam ukuran 1 ekor berupa karkas dengan ukuran sekitar 0,9-1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir. (rdr/infopublik)