JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Melihat perkembangan informasi di berita dan media sosial terkait konser Coldplay di Indonesia, tokoh muda Jakarta Timur, Braditi Moulevey yang akrab disapa Bang Levi ini menyampaikan banyak aspirasi masyarakat di Jakarta Timur.
Kepada Bang Levi warga meminta untuk disampaikan kepada pemerintah dan pihak terkait, jika memang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, konser band Coldplay di Jakarta tolong dibatalkan saja.
“Saya pun menyampaikan melalui media ini dan menyarankan kepada Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI Jakarta untuk bisa mengevaluasi izin Konser Band Coldplay di Jakarta.”
“Hal ini dikarenakan diduga band tersebut mendukung LGBT secara terbuka, terlihat di setiap konser yang mereka lakukan di berbagai negara, Coldplay mengkampanyekan dukungan kepada LGBT,” jelas Bang Levi.
LGBT ini adalah penyakit yang sangat membahayakan di tengah masyarakat. Seharusnya pemerintah bisa mengambil sikap tegas dikarenakan MUI pun sudah menyarankan untuk membatalkan konser Coldplay di Indonesia.
“Negara kita berdasarkan pancasila, sila pertama sudah menjelaskan tentang Ketuhanan Yang Maha Esa,” jelasnya.
Ditambahkannya, diyakini Tuhan itu menciptakan manusai berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan. Akan tetapi yang namanya LGBT merusak kodrat dan tatanan tersebut sehingga tidak boleh dibiarkan ada di Indonesia.
“Ini sangat berbahaya, tidak hanya agama islam disemua agama pun melarang yang namanya LGBT. Ini menyangkut masa depan anak dan cucu kita kelak,” tuturnya.
Manusia itu diciptakan berpasang-pasangan. Nabi Adam sebagai nenek moyang manusia diciptakan berpasangan dengan Hawa.
“Jadi sudah kodrat laki-laki berpasangan dengan wanita,” ujar Bang Levi yang juga menjabat sebagai Sekretaris ICMI Jakarta Timur.
Bang Levi pengusaha muda yang berdarah Minang ini dengan tegas menyampaikan kepada pihak Polri maupun Pemprov DKI Jakarta untuk bisa menolak dan mengevaluasi kembali izin dari konser Coldplay di Jakarta.
“LGBT tidak bisa dianggap enteng. Saya tidak membeci musik ya. Tapi, panitia juga harus mempertimbangkan segala sesuatunya jika ingin mengundang artis atau band dari luar negeri.”
Negara ini masih menggunakan adab ketimuran, berbeda dengan negara barat. Mereka bebas melakukan apa saja dengan alasan sebagai manusia kita memiliki HAM.
Di negara ini ada agama dan norma adat-istiadat yang mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat. Masih banyak band dan artis yang bagus diluar sana yang tidak mendukung LGBT.
“Saya sebagai generasi muda juga mempunyai kewajiban untuk menjaga nilai dan norma moral yang ada di masyarakat khususnya generasi muda.”
“Banyak hal positif yang bisa kita lakukan, mudah-mudahan aspirasi kami ini didengar oleh pemerintah yang mengambil keputusan,” tutup Politisi Partai Gerindra ini. (rdr)