Senjata Api yang Disita dari KKB Bukan Milik TNI, Tapi Selundupan dari PNG

"Ini bukan senjata dari TNI-polri, jadi dipastikan ini dari luar, Bouganville, Papua Nugini (PNG)"

5 senjata api laras panjang berbagai jenis yang disita dari dua orang diduga anggota KKB ditangkap di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. (ANTARA/HO/Penerangan Korem 172/PWY)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Lima senjata api yang disita dari dua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Batom, Pegunungan Bintang dipastikan bukan milik TNI-Polri. Berdasarkan nomor seri, senjata tersebut adalah buatan Amerika Serikat yang diambil dari Bougenville, Papua Nugini.

Hal tersebut disampaikan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono dalam keterangan tertulis, Kamis (9/9/2021). “Ini bukan senjata dari TNI-polri, jadi dipastikan ini dari luar, Bouganville, Papua Nugini (PNG),” kata Yoga.

Yogo mengatakan aparat masih akan terus mendalami hasil penangkapan tersebut dan mencari tahu sosok yang berada di balik aksi tersebut. Ia menduga, 2 anggota KKB yang diamankan yakni Yulian Uropmabin (36) dan Kapol Uropmabin (42) merupakan bagian dari kelompok Ngalum Kupel.

Ketika diamankan pada Selasa (7/9/2021), Yulian dan Kapol membawa lima pucuk senjata api. Dua di antaranya adalah senjata api jenis M-16 yang salah satunya dilengkapi dengan pelontar granat dan satu pucuk senapan laras panjang rakitan. Saat ini dua anggota KKB dan lima senjata api yang disita sudah dibawa ke Jayapura.

Dandrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan secara terpisah mengatakan penangkapan 2 anggota KKB berawal dari informasi mayarakat di Kampung Abukerom yang melihat orang tak dikenal (OTK) menggunakan perahu motor dari arah Papua Nugini menuju Mongham.

Namun perahunya mengalami kerusakan di Kampung Muara. Mongham diduga menjadi markas besar KKB.

Dengan adanya laporan tersebut anggota Koramil 1715-05/BatomKoramil 1715-05/Batom dipimpin Sertu Ari Netson Arabia bersama warga dan anggota Linmas menuju ke Kampung Muara dan melakukan pengepungan di pertengahan sungai Oksip – Mongham.

Dari tangan 2 anggota KKB yang diamankan dua pucuk senjata M-16 yang salah satunya dilengkapi dengan GLM, satu mouser, satu pucuk senjata Double Loop, dua pucuk senjata laras panjang rakitan, 37 butir amunisi kaliber 5,56 dan GLM.

Termasuk bendera bintang kejora, lima flash disk, satu solar cell, dan enam senjata tajam. Kemudian dua buah Bendera “Buka” kecil, satu buah ketapel, satu lembar fotokopi KK, satu buku kartu kesehatan, dua lembar tiket pesawat, satu buah buku saku, delapan buah tas, dan satu buah tenda payung.

Juga amankan penyuplai senjata di Jayapura

Sebelumnya Polda Papua juga mengamankan serta menetapkan AT dan DT sebagai tersangka penyuplai senjata api dan amunisi untuk KKB. Keduanya ditangkap di Sentani dan Doyo Lama, Kabupaten Jayapura pada Jumat (3/9/2021).

“AT berperan sebagai penyedia dana untuk DT. Sementara DT berperan mencari senjata dan amunisi yang diduga dibawa ke KKB,” ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (6/9/2021). Dari rumah DT di daerah Genyem, polisi menemukan uang senilai Rp 28 juta, tiga pucuk senjata laras panjang, enam magasin, dan 73 butir amunisi.

Tiga pucuk senjata ini meliputi satu pucuk senjata jenis M16 dan dua pucuk senjata jenis SS1. Faizal menduga, amunisi yang diperoleh DT berasal dari Papua Nugini (PNG). “Diduga mereka membawa 73 butir amunisi dan tiga pucuk senjata api dari jalur tikus di perbatasan Jayapura dan Papua Nugini,” ungkap Faizal.

Menurut dia, aparat keamanan sudah memantau DT selama satu bulan sebelum akhirnya menangkapnya. Setelah diyakini DT telah memegang senjata api, penangkapan dilakukan pada Jumat sekitar pukul 10.00 WIT di Sentani, Kota Jayapura. “Setelah diamankan, DT mengaku senjata dia kubur di dalam tanah di dekat rumahnya di Distrik Genyem,” kata Faizal. (*)

Sumber: kompas.com
Exit mobile version