PADANG, RADARSUMBAR.COM – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebutkan berdasarkan data dan faktual di lapangan terjadi peningkatan pasokan beras secara nasional yang cukup bagus selama tiga tahun terakhir.
“Bahkan selama 77 tahun terakhir beras kita terbesar pada tahun 2022,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo saat meninjau persiapan Penas Tani XVI di kawasan Lapangan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa.
Peningkatan produksi beras tersebut, kata dia, dapat dilihat dari tiga sumber rujukan yaitu data Badan Pusat Statistik (BPS), standing crop yang menggunakan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan serta laporan daerah yang meliputi tingkat desa, kabupaten hingga provinsi.
Mengenai kebijakan Vietnam yang akan memangkas ekspor beras hingga 44 persen mulai tahun 2030, Mentan mengajak semua pihak untuk optimistis. Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya alam yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan nasional.
Kuncinya, ujar dia, semua pihak terutama petani di Tanah Air mau berkomitmen dan melakukan strategi penanaman padi secara kompak. Sehingga, masalah impor beras dari Vietnam dapat teratasi.
“Sepanjang kita kompak mau menanam, kurang apa alam Indonesia ini?” kata dia.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat agar tidak selalu berpikir untuk menggantungkan pasokan beras dari negara-negara lain seperti Vietnam, India, dan Pakistan.
Untuk diketahui, ketiga negara tersebut merupakan sumber impor beras terbesar bagi Indonesia. Pada tahun 2022 nilai impor beras Indonesia dari Vietnam diketahui sebanyak 81.828 ton.
Terakhir, ujarnya, pelaksanaan Penas Tani Ke-VXI di Kota Padang merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menguatkan ketahanan pangan melalui konsolidasi antara pemangku kepentingan terutama petani dan nelayan.
Sebagaimana dikutip dari laporan Reuters, Vietnam bakal memangkas ekspor beras tahunannya hingga 44 persen mulai 2030 mendatang. Artinya, ekspor yang biasanya 7,1 ton hanya menjadi empat juta ton per tahun. Vietnam merupakan negara terbesar ketiga untuk ekspor beras dunia.
Berdasarkan laporan yang mengutip dokumen pemerintah Vietnam tersebut, pengurangan ekspor dilakukan untuk memastikan ketahanan pangan di dalam negerinya, melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim, serta meningkatkan ekspor beras berkualitas. (rdr/ant)