Selain Rendang, Ternyata Padang Pariaman Adalah Penghasil Kelapa Terbaik

Rendang dapat dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia tentunya karena berasal dari bahan-bahan pertanian yang berkualitas sehingga dapat memberikan cita rasa yang lezat.

Ilustrasi rendang. (net)

Ilustrasi rendang. (net)

Makanan menjadi sumber kebutuhan energi bagi tubuh manusia, tak hanya itu, saat ini makanan juga dijadikan sebagai bahan untuk membuat konten oleh penggemar kuliner. Bahkan, tak sedikit orang yang rela pergi ke berbagai tempat untuk menjajal berbagai makanan khas dari daerah tersebut.

Rahmadhani Utami – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Berbicara tentang kuliner, Padang merupakan salah satu kota yang memiliki kuliner khas yang sangat terkenal hingga di mancanegara, yaitu “Rendang”.

Rendang yang berbahan dasar daging dengan perpaduan santan kelapa dengan rempah ini memiliki rasa yang gurih dan menggugah selera.

Pada tahun 2011 silam, rendang dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia dan menduduki peringkat pertama di World’s 50 Most Delicious Foods versi CNN International, posisi ini bahkan bertahan selama 8 tahun berturut-turut hingga tahun 2019. Pada tahun 2018, rendang juga secara resmi ditetapkan sebagai salah satu dari lima kuliner nasional Indonesia.

Rendang dapat dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia tentunya karena berasal dari bahan-bahan pertanian yang berkualitas sehingga dapat memberikan cita rasa yang lezat. Padang memang terkenal dengan rendangnya.

Namun, tidak banyak orang tahu bahwa kabupaten Padang Pariaman sendiri juga merupakan salah satu daerah penghasil kelapa terbaik di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat.

Oleh sebab itu, tidak heran jika rendang asli Padang memiliki rasa yang sangat lezat hingga dinobatkan menjadi salah satu makanan terenak di dunia.

Kabupaten Padang Pariaman ini memiliki 7 komoditi unggulan, dan salah satunya adalah kelapa. Komoditi kelapa ini dikenal dengan nama “Kelapa Dalam”.

Sejak tahun 2022 lalu, kelapa asal Kabupaten Padang Pariaman ini sudah diakui oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI sebagai varietas lokal dengan nama “Karambia Padang Pariaman”.

Dengan begitu hal ini dapat menjadi peluang untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Selain memiliki kualitas yang baik, kelapa asal kabupaten Padang Pariaman ini berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) juga selalu menunjukan peningkatan produksi dari 5 tahun terakhir.

Yaitu tahun 2018 hingga 2022 dengan total produksi kelapa 36,6 ribu ton pada tahun 2018, 37,4 ribu ton pada tahun 2019, 37,7 ribu ton pada tahun 2020, 38,2 ribu ton pada tahun 2021, dan 38,8 ribu ton pada tahun 2022.

Jumlah produksi yang selalu meningkat ini memberikan dampak dan harapan yang baik bagi negara karena jika negara memiliki sumber kelapa yang cukup, maka jumlah impor akan berkurang, dan hal ini dapat memberikan dampak positif pada perekonomian bangsa.

Selain jumlah produksinya yang kian meningkat setiap taunnya, Padang Pariaman juga merupakan daerah yang menjadi produksi kelapa terbanyak di Sumatera Barat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama bertahun-tahun.

Karena melihat bagusnya kualitas komoditi kelapanya, Kabupaten Padang Pariaman berusaha agar dapat mengekspor produknya hingga ke luar negeri, dan hal ini dapat diwujudkan dengan diadakannya launching pelepasan ekspor perdana serabut kelapa.

Ekspor ini dilakukan oleh pabrik produksi Koperasi Serabut Kelapa (KOSAPA) Petani Minang Global (PMG) atau biasa disebut KOSAPA-PMG ke China sebanyak 70 ton, yang berlokasi di pabrik serabut kelapa Korong Gantiang Tangah Padang nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakih, pada tanggal 31 Januari 2022 tahun lalu.

Jika dilihat dari fisiknya, kelapa asal kabupaten Padang Pariaman dengan kelapa pada daerah lainnya tidak memiliki perbedaan yang mencolok.

Namun, jika berdasarkan hasil penelitian, kandungan santan dan zat kimia yang dihasilkan kelapa di Padang Pariaman lebih banyak dan lebih baik dibandingkan kelapa asal daerah lainnya.

Hal ini disebabkan oleh letak geografis Padang Pariaman yang berada di perbukitan serta dekat dengan pantai, sehingga menghasilkan kelapa dengan kualitas baik.

Dengan kualitas kelapa yang begitu bagus, pada tahun 2021 lalu masyakarat yang memiliki lahan diimbau untuk menanam kelapa varietas unggul ini.

Karena, memiliki potensi besar untuk menjadi peluang usaha masyarakat sekitar dan bahkan menjadi produk ekspor negara. Selain itu, Gubernur Sumatera Barat juga mengatakan bahwa terdapat pabrik santan yang siap menampung kelapa dari Sumatera Barat.

Perusahaan tersebut biasanya menerima pasokan dari daerah kepulauan Riau dan lainnya karena pasokan kelapa Sumatera Barat tidak mencukupi namun dengan adanya kelapa varietas unggul ini.

Diharapkan Sumatera Barat dapat menghasilkan komoditi kelapa yang cukup dan memadai sehingga dapat diekspor ke berbagai daerah serta dapat menambah pemasukan masyarakat dan daerah.

Sumatera Barat pernah mendapat pesanan rendang sebanyak 420 ton di tahun 2020 lalu untuk kebutuhan konsumsi ibadah haji 2020, namun karena disebabkan kegiatan haji yang tidak jadi maka pesanan tersebut dibatalkan.

Meski begitu hal ini dapat menjadi usaha untuk kedepannya, terlebih tahun ini keadaan negara sudah tidak dalam masa pandemi dan kegiatan sudah kembali normal, otomatis pesanan rendang kepada Sumatera Barat bisa saja meningkat yang menyebabkan kebutuhan kelapa juga meningkat.

Untuk memenuhi target produksi kelapa di Sumbar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman mengupayakan agar daerah itu menjadi wilayah yang mampu memproduksi bibit kelapa varietas unggulan mencapai 350 ribu batang per tahunnya. (**)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version