LIFESTYLE, RADARSUMBAR.COM – Penulis terlaris dan peneliti kepemimpinan Brené Brown dan Simon Sinek mengatakan keterampilan ala orang sukses dapat diamati, diukur, dan diajarkan.
“Itu adalah keterampilan yang dapat diamati, diukur, dapat diajarkan. Kita dapat melatihnya,” kata Brown, dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (2/6/2023).
Lantas, keterampilan apa saja yang perlu dilatih untuk menjadi orang sukses menurut Brown dan Sinek? Simak informasi berikut ini!
Secara khusus, Sinek dan Brown menyoroti tiga soft skill yang cenderung dimiliki oleh orang-orang yang sangat sukses:
1. Berbicara Depan Umum
Berbicara di depan umum dapat membantu meningkatkan tingkat kepercayaan diri dan keterampilan kepemimpinan dalam diri.
Hal itu seperti yang dikatakan dosen perilaku organisasi Stanford University Graduate School of Business Matt Abrahams mereferensikan studi perusahaan terhadap lebih dari 100.000 presentasi profesional dalam posting blog universitas tahun 2016.
Namun, keterampilan tersebut diklaim sebagai salah satu keterampilan di tempat kerja yang paling memicu kecemasan. sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Journal of Graduate Medical Education membuktikan 15% hingga 30% orang secara aktif takut untuk berbicara depan umum.
“Saya berbicara sangat cepat dan saya sering menggerakkan tangan. Jika saya dengan orang lain yang berbicara cepat dan menggerakkan tangan mereka, semuanya baik-baik saja. Jika saya bertemu dengan seseorang yang lebih lambat, mereka berpikir sebelum berbicara, yang telah saya pelajari adalah saling mengunci. jari-jariku dan menahan tanganku,” kata Sinek.
Dengan begitu, ketegangan saat berbicara depan umum bisa diatasi dengan memegang tangan tertutup agar bisa berbicara lebih lambat tanpa mencurahkan terlalu banyak fokus, sehingga memungkinkan untuk lebih memperhatikan percakapan.
2. Menetapkan Batasan Diri
Langkah pertama untuk menetapkan batasan, terutama saat mencoba melindungi kesehatan mental adalah dengan mencari tahu apa yang Anda butuhkan atau ingin Anda dapatkan dari percakapan apa pun.
Psikolog Shaakira Haywood Stewart yang berbasis di New York mengatakan menetapkan batasan diri bisa dilakukan dengan memberi tahu kolega atas apa yang ingin dan tidak ingin dikerjakan. Kemudian tawarkan solusi untuk masalah potensial apa pun yang mungkin timbul dari penetapan batas Anda.
“Sulit untuk tidak menghormati seseorang yang datang dengan informasi, saran, dan tidak mengeluh,” tambah Debra Kissen, direktur klinis pusat perawatan terapi perilaku kognitif Light on Anxiety yang berbasis di Chicago.
3. Bersikap Terbuka
Keterampilan terakhir adalah bersikap terbuka terhadap kekurangan diri. Brown mengatakan bersikap transparan tentang keadaan yang dapat menghambat kinerja atau moral.
Mungkin banyak kekurangan diri yang sebenarnya bisa diatasi seperti tidak tahu cara menggunakan perangkat lunak baru, atau menghadapi masalah keluarga yang mengganggu. Dengan begitu, bersikap terbuka tentang situasi ini, bisa menjadi solusi.
“Anda dapat mengatakan, ‘Saya benar-benar berjuang sekarang. Saya memiliki beberapa hal yang terjadi dan itu sulit, dan saya ingin kalian semua tahu’,” kata Brown kepada podcast TED WorkLife pada tahun 2021. (rdr)