JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini pemerintah tengah menggencarkan vaksinasi COVID-19 dalam rangka persiapan perubahan status pandemi menjadi endemi.
Muhadjir mengatakan, hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingat virus Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat. “Pemerintah gencarkan vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu langkah persiapan transisi pandemi Covid-19 menjadi endemi,” kata Muhadjir saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Klinik PKU Muhammadiyah Darussalam Medika, Desa Getassrabi, Kecamatan Gebong, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (11/9/2021).
Meskipun vaksinasi dipercepat untuk mengubah status pandemi menjadi endemi, kata dia, tetapi kunci yang paling utama dalam hal ini adalah kesadaran masyarakat. Terutama agar masyarakat terbiasa mematuhi protokol kesehatan. Antara lain patuh menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
“Tidak usah disuruh, tidak usah dipelototi oleh aparat, Pak Polisi tidak perlu menggiring semua orang untuk pakai masker. Maka itu endemi akan terjadi,” kata dia. Menurut Muhadjir, endemi juga akan terjadi apabila masyarakat sudah terbiasa dan memiliki anggapan Covid-19 akan selalu berada di sekitarnya seperti penyakit lainnya. Termasuk jika masyarakat bisa memahami kondisinya, seperti berani memeriksakan diri saat merasa tertular Covid-19 serta saat mengalami kontak erat. “Pokoknya kalau kesadaran masyarakat tumbuh maka proses endemisasi dari Covid-19 sudah berjalan,” kata Muhadjir.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir juga mengungkapkan rasa bangganya karena pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Kudus sudah sampai tingkat desa. Menurut dia, digencarkannya vaksinasi sampai lingkup terkecil akan meminimalisir munculnya kasus-kasus baru.
Dengan demikian, kata dia, maka kemungkinan terjadinya kluster tingkat desa bisa diatasi dengan semangat vaksinasi yang dilakukan warga Kudus tersebut. “Saya kira ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain,” ujar dia. (*)
Komentar