SAINS, RADARSUMBAR.COM – Ilmuwan planetologi menganggap lautan Enceladus, salah satu bulan di Saturnus dapat menjadi tempat hidup yang berarti kemungkinan memiliki kondisi untuk mendukung kehidupan.
Penelitian baru menunjukkan bahwa air di Enceladus itu mengandung banyak unsur penting dalam kehidupan. Salah satunya adalah fosfor, bahan penting dalam materi genetik dan seluler. Fosfor merupakan mineral kedua yang paling melimpah dalam tubuh kita.
“Kami menemukan bukti bahwa salah satu elemen kunci yang dibutuhkan untuk kehidupan di Bumi seharusnya ada dalam jumlah yang banyak di samudra Enceladus,” kata Christopher Glein, ilmuwan senior di Southwest Research Institute, sebuah lembaga penelitian dan pengembangan dilansir dari Mashable SEA.
“Penemuan ini menunjukkan bahwa Enceladus lebih dapat dihuni daripada yang sebelumnya dipikirkan,” tambah Glein, yang mempelajari geologi dunia lain.
Penelitian ini, yang mensimulasikan bagaimana mineral melarut ke dalam lautan bulan dan memungkinkan para peneliti memperkirakan jumlah fosfor di Enceladus, baru-baru ini diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Enceladus, bulan kedua yang ditemukan di sekeliling Saturnus memiliki cangkang es tebal di tengah lautan subglasial, membentuk gumpalan yang berdasarkan penemuan para ilmuwan mengandung lima elemen dasar kehidupan, yaitu karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan belerang serta baru-baru ini fosfor.
Pembaruan 14 Juni 2023 pukul 12:30 p.m. ET: Meskipun penelitian ini mensimulasikan kondisi di Enceladus yang menunjukkan keberadaan fosfor, penelitian lanjutan yang dilakukan menemukan bahan kimia ini secara langsung dalam butiran es yang terlempar.
“Namun, hasil baru ini mengungkapkan tanda kimia yang jelas dari jumlah substansial garam fosfor di dalam partikel es yang terlempar ke ruang angkasa oleh semburan kecil bulan ini,” kata Frank Postberg, seorang ilmuwan planetologi yang memimpin penelitian baru tersebut, dalam sebuah pernyataan.
“Ini adalah kali pertama unsur penting ini ditemukan dalam samudra di luar Bumi,” tambahnya kemudian.
Ketika misi Cassini legendaris NASA terbang melalui salah satu cincin Saturnus yang dekat, wahana tersebut menemukan bukti adanya fosfat ini, bahan kimia yang menurut para peneliti berasal dari Enceladus dan ada dalam jumlah yang banyak.
“Bahan kunci ini bisa cukup melimpah untuk mendukung kehidupan di lautan Enceladus; ini adalah penemuan yang menakjubkan untuk astrobiologi,” kata Glein dalam pernyataan baru.
Data untuk penelitian ini berasal dari misi Cassini NASA yang legendaris pada tahun 2008, ketika wahana antariksa tersebut melintasi semburan uap air es, gas, dan bahan organik yang menyembur dari kutub selatan Enceladus. Bulan yang selebar Arizona ini seketika menjadi sumber ketertarikan intens.