Indra Sjafri Pulang Kampung, Ajak Anak-anak Pessel untuk Tidak Malu

Pada kesempatan itu, Indra Sjafri juga menyerahkan bantuan bola kaki yang dikhususkan untuk anak Sekolah Dasar sebagai cikal bakal generasi penerus bangsa.

Pelatih Timnas Indonesia U-24, Indra Sjafri. (dok. istimewa)

Pelatih Timnas Indonesia U-24, Indra Sjafri. (dok. istimewa)

PESSEL, RADARSUMBAR.COM – Pelatih Timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri menegaskan jangan malu mengaku orang Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, di tengah stereotipe umum yang tersemat.

Bahkan dirinya pun di depan Presiden Joko Widodo dan di berbagai kesempatan lain sangat bangga menyampaikan jika berasal dari Batang Kapas, kampung kecil di Pesisir Selatan.

“Karena ternyata kita mampu bertarung mengharumkan nama bangsa di kancah internasional,” ungkapnya di rumah dinas Bupati Pesiair Selatan ketika pemberian penghargaan sebagai ‘putera utama.’

Penyerahan turut dihadiri Kapolres AKBP Novianto Taryono, Dandim 0311 Letkol. Inf. Sunardi, Kajari Raymund, Sekda Mawardi Roska, pejabat eselon II dan III, wali nagari dan insan sepak bola di Pesisir Selatan.

Pada kesempatan itu, Indra Sjafri juga menyerahkan bantuan bola kaki yang dikhususkan untuk anak Sekolah Dasar sebagai cikal bakal generasi penerus bangsa.

Ia melanjutkan dulu jika bicara tentang Pesisir Selatan yang terbayang di kepala orang adalah keterbelakangan, pendidikan rendah, miskin dan kental dengan klenik, sehingga menjadi momok menakutkan.

Namun streotipe itu kini hanya mitos belaka, seiring banyaknya prestasi yang ditorehkan putera-puteri daerah, baik secara nasional maupun internasional melalui berbagai bidang.

“Mari bersama-sama kita patahkan mitos itu. Saya pribadi merasa bangga sebagai putera Pesisir Selatan,” tuturnya.

Dengan demikian dirinya mengajak generasi muda agar menanamkan perasaan bangga berasal dari Pesisir Selatan. Tanamkan rasa percaya diri yang kuat tentang kemampuan sebagai individu yang berkompeten.

Sukses tidaknya seseorang tidak dilihat dari profil kampung halaman. Bukan pula diukur dari kekuatan ekonomi dan latar belakang keluarga, tapi melalui keyakinan dan kerja keras yang dilakukannya.

Allah SWT telah memilihkan tempat yang baik bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi manusia berkualitas. Putera-puteri daerah ‘Negeri Sejuta’ kaya akan asupan omega-3 sebagai stimulan kecerdasan.

Kebutuhan pangannya mencukupi dengan potensi pertanian yang berlimpah, sehingga peluang untuk memiliki daya saing kuat dan menjadi pemenang dalam berkompetisi sangat besar.

“Insyaa Allah, saya telah membuktikan di sepak bola dan banyak lagi diantara yang membuktikan di bidang-bidang lainnya,” tegasnya.

Apalagi pemerintah bupati punya kemauan yang kuat mencetak sumber daya manusia daerah yang lebih berkualitas seperti lewat Program Nagari Bersekolah, menggali dan mengembangkan potensi anak bangsa.

Khusus untuk sepak bola dirinya berjanji membantu pemerintah kabupaten guna melahirkan pemain bertaraf internasional, karena Indonesia menargetkan masuk piala dunia 2034.

Ia mengaku optimis tekad dan semangat bupati pada akhirnya bakal berbuah manis, mengantarkan Pesisir Selatan menemui zaman keemasan dengan lahir generasi berdaya saing tangguh.

“Makanya saya sampaikan pada anak-anak, kita harus bangkit. Bupati telah memulai. Semua proses mesti kita lewati,” sebut Direktur Teknik PSSI itu. (rdr/ant)

Exit mobile version