JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB kembali menebar teror. Kali ini membakar puskesmas dan sekolah, serta pasar di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin 13 September 2021.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal membenarkan aksi pembakaran oleh KKB. Selain membakar fasilitas kesehatan dan pendidikan, KKB juga membakar Kantor Bank Papua di wilayah tersebut.
“C,” terang Kamal dalam siaran pers yang diterima KabarPapua.co.
Pembakaran oleh KKB terjadi setelah aksi penembakan ke arah Kantor Koramil Kiwirok dan Polsek Kiwirok. Penyerangan ini menyebabkan kontak tembak antara KKB dan aparat TNI-Polri.
“Jadi awalnya pukul 09.00 WIT, personel Pos Pamtas Yonif 403/WP melihat sembilan orang KKB yang berjarak sekitar 300 meter dengan gelagat mencurigakan. Tak lama terjadi penembakan dan dibalas, kemudian pukul 09.30 WIT terjadi aksi pembakaran,” kata Kamal.
Kamal menduga pelaku pembakaran kelompok LT yang bermarkas di Gunung Delpem, Distrik Kiwirok. Saat ini aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Keamanan PON Papua
Sebanyak 1.600 personel tambahan diterjunkan untuk membantu mengamankan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Mereka akan diberangkatkan minggu depan. “Minggu depan (pasukan mulai ditambah) saat Ops Pam POM dilaksanakan pada 18 September 2021,” kata Asops Kapolri, Irjen Pol Imam Sugianto.
Ia mengatakan, pengamanan akan melibatkan seluruh unsur kepolisian, termasuk Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Mereka akan disebar di empat wilayah Papua yang menjadi tempat penyelenggaraan PON, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Diketahui, kepolisian mengantisipasi ancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selama gelaran PON Oktober nanti.
KKB merupakan sebutan aparat terhadap kelompok militan OPM yang melakukan gerakan dan perlawanan separatis dengan membawa senjata. Kekinian, pemerintah menetapkan kelompok separatis tersebut sebagai teroris.
PON akan digelar pada 2-15 Oktober mendatang. Namun demikian, pemerintah belum memutuskan apakah kegiatan tersebut akan dilakukan dengan atau tanpa penonton. Polda Papua menyatakan bahwa KKB dan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Komine Nasional Papua Barat (KNPB) diantisipasi sebagai ancaman uatma saat pelaksanaan PON nanti.
Kedua hal tersebut nantinya akan diantisipasi melalui simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) jelang gelaran kegiatan.
“Ancaman utama yang ada di Provinsi Papua adalah gangguan dari Kelompok KKB dan KKP, perlu diantisipasi juga aksi demonstrasi yang ditunggangi oleh KNPB untuk mencoba menggagalkan atau membuat rusuh pada saat pelaksanaan PON XX Papua,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal. (*)