Meski demikian, dia menyatakan saat menjadi prajurit telah melaksanakan tugas yang diberikan sebaik-baiknya dan sesuai dengan sumpah.
“Itu risiko seorang prajurit, ya kan? Itu risiko saya, banyak rekan saya, anak buah saya hilang tangan, malah gugur, ya itu risiko saya, saya harus hadapi,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menjawab pertanyaan soal sikapnya yang merawat sebagian mantan anggota Tim Mawar dengan menjadikan mereka pejabat di Kementerian Pertahanan.
Tim Mawar adalah Grup IV Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat yang saat itu dikomandoi oleh Prabowo.
Mereka diduga menjadi dalang operasi penculikan puluhan aktivis menjelang Pemilu 1997 dan Sidang Umum MPR 1998.
Prabowo mengatakan mantan anggota Tim Mawar yang dijadikan pejabat di Kemhan itu sebelumnya telah diadili melalui proses hukum. Menurutnya, mereka masih prajurit-prajurit terbaik.
“Kalau kita lihat mereka kan sudah diadili, sudah lewat proses hukum, sudah selesai sekian puluh tahun yang lalu, mereka masih di tentara, dan mereka adalah prajurit-prajurit yang terbaik,” katanya. (rdr/cnn)