Tata cara pengerjaan puasa Daud juga dijelaskan dalam sebuah riwayat yang berbunyi,
أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ ، كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا ، وَأَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ ، كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ
Artinya: “Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari. Salat yang paling disukai oleh Allah adalah salat Nabi Daud. Ia tidur seperdua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya,” (HR Bukhari)
Keutamaan Puasa Daud
Merujuk pada sumber yang sama, salah satu keutamaan puasa Daud adalah sebagai puasa yang paling afdhal. Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Kerjakanlah puasa yang paling afdhal di sisi Allah, itulah puasa Daud AS. Ia berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR Muslim)
Selain itu, puasa Daud juga termasuk ke dalam amalan yang dicintai oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Bukhari yang telah dipaparkan sebelumnya.
Pada hadits lainnya, Rasulullah SAW menyebut puasa Daud sebagai puasa yang paling utama. Sebab, amalan tersebut tergolong sulit dilaksanakan, seperti sabdanya yang berbunyi:
“Sebaik-baik puasa adalah puasa Daud. Dia berpuasa sehari dan berbuka sehari. Tidak lari ketika bertemu musuh.” Abu ‘Isa berkata; “Ini adalah hadits hasan shahih. Abu Al-Abbas ialah penyair Makkah yang buta, namanya As Sa’ib bin Farrukh.”
Sebagian ulama mengatakan: “Sebaik-baik puasa adalah kamu berpuasa sehari dan berbuka sehari. Ada yang berpendapat bahwa itu adalah puasa yang paling berat.” (HR Tirmidzi)
Demikian tata cara puasa Daud dan informasi terkaitnya. Semoga bermanfaat. (rdr/detik.com)