“Seharusnya bagi mereka yang ‘terkena’ penyakit LGBT ini, senantiasa bisa dibimbing dan dibina oleh pemerintah, tokoh agama, serta seluruh masyarakat agar orientasi seksualnya kembali sesuai fitrah manusia,” katanya.
“Hewan saja yang tidak mempunyai akal pikiran tidak mau berhubungan dengan sesama jenisnya. Apalagi kita manusia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, akal dan pikiran serta norma-norma yang diatur didalam agama. Seharusnya bisa lebih paham bahwa hubungan sesama jenis itu sangat dilarang di dalam agama,” sambungnya.
Bang Levi juga meminta kepada pemerintah agar bisa lebih serius memperhatikan persoalan LGBT ini karena aktivis LGBT ini sudah sangat berbahaya, masuk melalui program acara anak-anak, ke sekolah-sekolah hingga media sosial (medsos) lainnya.
“Ini sangat berbahaya bagi generasi penerus kita. Jika bukan kita yang membentengi dari sekarang, siapa lagi yang akan membentengi. Inilah saatnya bagi pengambil kebijakan dan keputusan, tolonglah segera selamatkan generasi penerus bangsa ini dari bahaya laten LGBT yang sudah sangat meresahkan dan menganggu kehidupan bermasyarakat,” imbuh politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu.
Dikutip dari berbagai sumber, Komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) se-ASEAN bakal menggelar kumpul bareng di Jakarta pada 17-21 Juli 2023 di Jakarta.
Acara tersebut diorganisasi oleh ASEAN SOGIE Caucus, organisasi di bawah Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2021, bersama Arus Pelangi dan Forum Asia.
Pertemuan bertajuk ASEAN Queer Advocacy Week (AAW) merupakan tempat berkumpulnya para aktivis LGBTQ Asia Tenggara untuk saling terhubung serta memperkuat advokasi satu sama lain.
Namun, panitia acara tidak menyebutkan lokasi pasti acara tersebut. Namun, mereka telah memberikan informasi apa saja kegiatan yang dilakukan selama lima hari itu. (rdr)