JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Israel menambah kapal perang di Laut Merah untuk menghadapi ancaman Iran yang kian meningkat beberapa waktu belakangan.
“Kami telah meningkatkan kehadiran kami di Laut Merah secara signifikan,” kata perwakilan Angkatan Latu Israel, Eli Sharvit, kepada Associated Press, Jumat (17/9).
“Kami beroperasi di sana terus menerus dengan kapal utama, yaitu fregat rudal dan kapal selam. Apa yang dilakukan dengan waktu yang relatif singkat di masa lalu, sekarang dilakukan terus menerus.”
Dengan kehadiran armada-armada itu, Israel mengaku siap merespons serangan langsung terhadap kapal-kapal mereka. “Negara Israel akan melindungi kebebasan navigasinya di seluruh dunia. Jika ada serangan terhadap jalur pelayaran Israel atau kebebasan navigasi Israel, Israel harus merespons,” ujarnya.
Wilayah Laut Merah dan Pantai Mediterania merupakan zona yang penting dalam kegiatan perdagangan Israel, terlebih untuk menerima produk impor dari Asia.
Tak hanya itu, Laut Merah juga merupakan utama perdagangan global, di mana Terusan Suez dan Selat Bab el-Mandeb berada. Sementara itu, Laut Mediterania juga menyediakan sekitar 75 persen listrik untuk negara itu.
Meski Angkatan Laut Israel sangat kuat di kawasan tersebut, tapi mereka juga menghadapi ancaman besar dari sejumlah pihak di sekitar, seperti Hizbullah di Libanon, Hamas di Gaza, dan Iran.
Israel mengklaim Iran terus mencoba menyelundupkan senjata canggih ke Hizbullah. Sharvit juga mengklaim Israel telah mencegat banyak pengiriman senjata ke Hizbullah.
“Kami sangat waspada terhadap pengiriman senjata lintas laut. Setiap kali ada pengiriman senjata, dan bukan sesuatu yang lain, kami bertindak,” tuturnya.
Israel dan Iran sendiri kerap saling tuduh dalam berbagai penyerangan kapal lainnya.
Pada akhir Juli lalu, serangan terhadap kapal tanker Mercer Street yang dioperasikan perusahaan Israel di Laut Arab, lepas pantai Oman, menewaskan dua awak berkebangsaan Inggris dan Rumania. Iran dituduh sebagai dalang penyerangan ini. (cnnindonesia.com)