Dalam program Blak-blakan di detikcom, Jumat (17/9/2021), Mahyeldi mengakui kedekatan tersebut. Tapi Eri Santoso tidak masuk dalam struktur resmi sebagai staf khusus. Dia sudah berinteraksi dengan Eri sejak masih menjadi Wali Kota Padang.
“Dulu di Kota Padang dia banyak berinteraksi, tapi secara khusus tidak ada SK yang yang bertuliskan stafsus atau apa, tidak,” kata Mahyeldi.
Eri disebut sebagai figur yang baik dan banyak memberikan masukan terkait pembangunan di Padang. Sebagai kepala daerah, Mahyeldi punya kebiasaan berinteraksi dengan masyarakat di musala setiap pagi. Di momen seperti itulah eri biasanya ikut hadir.
Terpisah, Satreskrim Polresta Padang mengaku masih menunggu pelaksanaan gelar perkara terkait kasus surat sumbangan penerbitan sebuah buku bertanda tangan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.
Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda mengatakan, gelar perkara dilakukan untuk menentukan apakah adanya tindakan pidana. Namun, saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi.
“Masih (dalam) proses, belum digelar (gelar perkara). Kita masih memeriksa saksi-saksi kembali. “Sampai sekarang atau saat ini, kita sudah periksa 15 saksi,” kata Rico, Sabtu (18/9/2021). (rdr)