Gubernur yang menjadi sasaran protes terlihat gamang dan tak tahu apa yang mau dilakukan. Sempat pula sembunyi atau lari dari tanggung jawab. Tak mau menemui para pemrotes. Dan justru menemui diduga pemrotes tandingan.
Betul, pemrotes tandingan juga harus ditemui. Semua pihak harus ditemui dan didudukkan. Emak-emak, anak-anak, yang ikut aksi protes mesti dilindungi. Citra Gubernur Mahyeldi yang dekat dengan masyarakat, jangan hanya gincu.
Apalagi, masalah ini diduga justru berawal dari undangan Gubernur Mahyeldi sendiri kepada pihak yang hendak berinvestasi di Air Bangis. Karena diklaim lahan tersebut sudah clear and clean. Bila kini ada protes, berarti ada masalah, dan Gubernur tak bisa lepas tanggung jawab.
Konflik-konflik seperti ini tak sekali dua kali terjadi. Tapi, protes seperti ini di Kota Padang, sepanjang sejarah mungkin baru kali ini terjadi. Aneh. Gubernur Mahyeldi yang terkenal dekat dengan masyarakat terlihat gamang. Sempat terekam pula sedang naik pitam. Ada apa ini? (politisi Gelora)