Yaswirman menyebut, saat ini problem yang sedang dihadapi adalah bahaya LGBT dan peredaran obat-obatan terlarang.
“Perlu ikhtiar bersama untuk melakukan upaya penanggulangan yang serius,” kata Yaswirman yang hadir bersama dr. Armen Ahmad, seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Kiat sukses lainnya adalah menutup aurat dan menjaga pandangan, saat ini perkembangan media yang sedemikian cepat. Menjaga pandangan tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya, kata Yaswirman.
Generasi muda yang sungguh-sungguh mencari ridha Allah SWT, Insha Allah akan sampai kesuksesan dunia dan akhirat, kata Yaswirman, sebagaimana ditegaskan dalam Al Qur’an Surat Al-‘Ankabut : 69.
Yang artinya “orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencari keridhaan kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Sementara itu, pembina santri Islamic Centre Al Quds, H. Anisral dalam sambutannya mengingatkan generasi muda dengan harapan Mohammad Natsir, tokoh pendiri Islamic Centre Al Quds.
Menurut Anisral, Pak Natsir mendorong keberadaan Islamic Centre Al Quds sekaligus beliau resmikan di tahun 1990 adalah untuk membina mahasiswa dari kampus-kampus umum.
“Harapan Pak Natsir adalah muncul cendikiawan muslim melalui Islamic Centre Al Quds,” kata Anisral.
“Kita harapkan, lahir da’i yang kelak berdakwah di bidang keilmuannya masing-masing. Menguasai bidang keilmuan yang dipelajarinya di kampus tetapi juga memiliki kualitas seorang da’i,” ujar Anisral.
Kuliah umum hari ini merupakan inisiatif dari santri Islamic Centre Al Quds yang dibimbing oleh sdr. Nico dan Afif.
“Inilah kader-kader pemuda Dewan Dakwah yang terus berbenah,” ujar Ketua Pemuda Dewan Da’wah Sumbar Jimmi Syah Putra Ginting yang hadir dalam acara. (rdr)